Dua tentara Israel tewas dalam pertempuran di wilayah Jalur Gaza bagian utara. Pertempuran ini terjadi saat Israel memperluas serangan darat yang menargetkan Hamas di Gaza beberapa waktu terakhir.
"Dua tentara Israel tewas selama pertempuran di Gaza utara," demikian pernyataan militer Israel, seperti dilansir AFP, Rabu (1/11/2023).
Kematian tentara Israel itu terjadi saat peringatan internasional meningkat ketika pertumpahan darah dan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza juga meningkat, dengan tentara Israel dan Hamas terlibat 'pertempuran sengit' di bagian utara daerah kantong Palestina tersebut.
Jet-jet tempur Israel terus melancarkan serangan tanpa henti ke Jalur Gaza. Otoritas kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan sedikitnya 8.525 orang, yang termasuk 3.500 anak-anak, tewas akibat gempuran Israel selama tiga pekan terakhir.
Serangan terbaru Israel yang menghantam kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza bagian utara, menurut otoritas kesehatan Gaza, menewaskan sedikitnya 50 orang tewas pada Selasa (31/10) malam waktu setempat.
Saat jumlah korban tewas terus bertambah, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata, dengan alasan langkah itu sama saja 'menyerah' kepada Hamas. Netanyahu bersumpah untuk menghancurkan Hamas, meskipun kelompok itu masih menyandera sedikitnya 240 orang.
Hamas juga merilis video rekaman pertempuran di dalam wilayah Jalur Gaza, termasuk apa yang disebut sebagai kendaraan militer yang terbakar.
Simak Video 'Peringatan WHO soal Bencana Kesehatan Masyarakat di Gaza':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)