Sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza disebut mencapai tahap terburuk dalam sejarah, dengan gempuran Israel terus berlanjut. Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa generator listrik di beberapa rumah sakit akan berhenti berfungsi dalam 48 jam ke depan karena kekurangan bahan bakar.
Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (24/10/2023), juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra dalam pernyataan singkat via Telegram pada Selasa (24/10) pagi menuturkan bahwa aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza 'lambat dan tidak bisa mengubah kenyataan' di lapangan.
"Sistem layanan kesehatan telah mencapai tahap terburuk dalam sejarah," sebut Al-Qudra dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Kesehatan Gaza menuturkan pada Senin (23/10) waktu setempat bahwa sebanyak 32 pusat kesehatan di daerah kantong Palestina itu tidak bisa beroperasi setelah Israel memutus akses terhadap pasokan-pasokan penting, termasuk bahan bakar.
Serangan udara Israel yang berlangsung lebih dari dua pekan terakhir dan bertujuan membalas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, telah menghancurkan seluruh area Jalur Gaza dan membawa kondisi kemanusiaan ke titik terburuk.
Al-Qudra menyerukan bahwa kebutuhan mendesak untuk rumah sakit harus diprioritaskan dalam hal penyaluran bantuan kemanusiaan. Dia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Palang Merah Internasional untuk mendorong pengiriman pasokan bahan bakar dan kantong darah ke Jalur Gaza.
Rumah Sakit Indonesia yang terletak di wilayah Beit Lahia, Jalur Gaza bagian utara, terpaksa ditutup karena tidak bisa menjalankan fasilitas vital setelah listrik padam sejak Senin (23/10) waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Qatar Kecam Aksi Biadab Israel di Gaza: Mengancam Keamanan Dunia!':
Rekaman video yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan fasilitas pada rumah sakit itu diselimuti kegelapan. Video tersebut menunjukkan tim medis di rumah menerima pasien yang dibawa oleh para petugas ambulans dengan menggunakan senter portabel.
Belakangan dilaporkan bahwa aliran listrik untuk Rumah Sakit Indonesia telah dipulihkan, namun tidak diketahui situasi itu akan berlangsung.
Sementara konvoi truk yang membawa bantuan kemanusiaan telah menyalurkan air, makanan dan obat-obatan ke wilayah Jalur Gaza pada Senin (23/10) waktu setempat. Itu menjadi gelombang ketiga untuk penyaluran bantuan kemanusiaan bagi Jalur Gaza yang mulai mengalir sejak Sabtu (21/10) lalu.
PBB menyebut bahan bakar tidak termasuk dalam bantuan yang telah disalurkan sejauh ini, dan cadangan yang ada di Jalur Gaza diperkirakan akan habis dalam waktu dua hari ke depan.
Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 5.087 orang tewas -- kebanyakan warga sipil -- akibat serangan udara Israel sejauh ini. Angka itu mencakup 2.055 anak-anak dan 1.119 wanita. Lebih dari 15.000 orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran Israel di Jalur Gaza.
Sementara laporan otoritas Israel menyebut lebih dari 1.400 orang, yang sebagian besar juga warga sipil, tewas akibat serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Israel juga menyebut Hamas menyandera 222 orang usai melancarkan serangan mematikan itu.
Beberapa waktu terakhir, Israel dilaporkan sedang mempersiapkan invasi darat secara besar-besaran terhadap Jalur Gaza, dengan tujuan memusnahkan Hamas.