Badan intelijen militer Prancis telah menyimpulkan bahwa roket Palestina yang salah sasaran kemungkinan besar menjadi penyebab ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Gaza, yang menewaskan ratusan orang. Hal ini disampaikan seiring pejabat-pejabat Israel dan Palestina saling menyalahkan atas ledakan tersebut.
Badan tersebut, Direktorat Intelijen Militer (DRM) mengatakan, sebagaimana dikutip media Al Jazeera, Sabtu (21/10/2023), bahwa roket Palestina dengan daya ledak sekitar 5 kg kemungkinan menjadi penyebab ledakan tersebut, dan tidak ada laporan intelijennya yang menunjuk pada serangan rudal Israel.
DRM mengatakan besarnya ledakan tersebut konsisten dengan roket yang digunakan oleh kelompok Hamas dan kawah dampaknya terlalu kecil untuk disebabkan oleh rudal Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (21/10/2023):
- Israel Serukan Warganya Tinggalkan Mesir-Yordania Segera!
Pemerintah Israel menyerukan warganya untuk segera meninggalkan Mesir dan Yordania. Seruan ini disampaikan pada hari Sabtu (21/10) ketika ketegangan regional meningkat akibat perang di Gaza.
"Dewan Keamanan Nasional Israel menaikkan peringatan perjalanannya untuk Mesir (termasuk Sinai) dan Yordania ke level 4 (ancaman tinggi): rekomendasi untuk tidak melakukan perjalanan ke negara-negara ini dan bagi mereka yang tinggal di sana untuk pergi...sesegera mungkin," kata Dewan Keamanan Nasional Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (21/10/2023).
- Biden Yakin Serangan Hamas untuk Ganggu Hubungan Israel-Arab Saudi
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa dirinya yakin serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, bertujuan untuk mengganggu hubungan yang makin hangat antara Israel dan Arab Saudi.
"Salah satu alasan mengapa mereka bertindak seperti itu...mengapa Hamas menyerang Israel...(adalah) karena mereka tahu saya akan duduk bersama Saudi," kata Biden kepada para tamu di acara penggalangan dana kampanye pada Jumat (20/10) waktu setempat.
"Saudi ingin mengakui Israel... mempersatukan Timur Tengah," imbuhnya, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (21/10/2023).
Sebelumnya, normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi, salah satu kekuatan besar di Timur Tengah, diperkirakan akan segera terjadi sebelum serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
- Menhan Gallant Sebut Israel Hendak Akhiri Tanggung Jawabnya Atas Gaza
Serangan udara Israel di Jalur Gaza masih terus berlanjut. Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa salah satu tujuan Israel dalam kampanye militernya di Jalur Gaza adalah untuk mengakhiri tanggung jawab Israel atas daerah kantong pesisir Palestina itu.
Dilansir media Al Arabiya, Reuters, Sabtu (21/10/2023), selama ini, Gaza tidak memiliki akses ke dunia luar kecuali melalui Israel, yang menguasai 90 persen perbatasan darat dan laut, dan Mesir, yang memiliki perbatasan darat sempit di selatan.
Israel telah menerapkan blokade ketat terhadap Gaza sejak Hamas menguasai wilayah tersebut pada tahun 2007, memberlakukan pembatasan menyeluruh terhadap ekspor dan impor, dan sangat membatasi siapa saja yang boleh masuk atau keluar.
- Akhirnya, Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuki Gaza dari Mesir
Truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan dari Mesir ke Gaza yang dilanda perang, mulai melewati perbatasan Rafah pada hari Sabtu (21/10).
Hal ini disampaikan sumber keamanan dan pejabat Bulan Sabit Merah Mesir kepada AFP, Sabtu (21/10/2023).
Televisi pemerintah Mesir menunjukkan beberapa truk memasuki gerbang perbatasan Rafah pada hari ke-15 perang antara Israel dan Hamas, gerakan perlawanan Palestina yang menguasai Gaza yang berpenduduk 2,4 juta orang.
- Intelijen Prancis: Roket Palestina Kemungkinan Penyebab Ledakan RS Gaza
Badan intelijen militer Prancis telah menyimpulkan bahwa roket Palestina yang salah sasaran kemungkinan besar menjadi penyebab ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Gaza, yang menewaskan ratusan orang. Hal ini disampaikan seiring pejabat-pejabat Israel dan Palestina saling menyalahkan atas ledakan tersebut.
Badan tersebut, Direktorat Intelijen Militer (DRM) mengatakan, sebagaimana dikutip media Al Jazeera, Sabtu (21/10/2023), bahwa roket Palestina dengan daya ledak sekitar 5 kg kemungkinan menjadi penyebab ledakan tersebut, dan tidak ada laporan intelijennya yang menunjuk pada serangan rudal Israel.
DRM mengatakan besarnya ledakan tersebut konsisten dengan roket yang digunakan oleh kelompok Hamas dan kawah dampaknya terlalu kecil untuk disebabkan oleh rudal Israel.