Negara-negara Arab, termasuk yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel, ramai-ramai menyalahkan Tel Aviv atas pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza. Namun Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan telah melihat 'data' yang menunjukkan bukan Israel yang harus disalahkan atas serangan itu.
Uni Emirat Arab dan Bahrain yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel melalui Abraham Accords tahun 2020 lalu, kompak mengutuk serangan yang disebutnya dilakukan oleh Israel.
Sementara Biden memberikan pernyataan lebih tegas soal tragedi di Jalur Gaza dengan menyebut bahwa 'berdasarkan informasi yang telah kami lihat sampai saat ini, hal tersebut tampaknya disebabkan oleh roket yang ditembakkan secara keliru oleh kelompok teroris di Gaza'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (19/10/2023):
- AS Veto Resolusi DK PBB Soal Jeda Kemanusiaan di Jalur Gaza
Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan jeda kemanusiaan dalam konflik antara Israel dan Hamas untuk memungkinkan akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Seperti dilansir Al Arabiya News dan AFP, Kamis (19/10/2023), AS dalam penjelasannya menyoroti draf resolusi yang diajukan Brasil itu tidak mengakui soal hak Israel untuk membela diri. Voting terhadap draf resolusi itu telah mengalami penundaan dua kali dalam beberapa hari terakhir, sebelum divoting pada Rabu (18/10).
Hasil voting menunjukkan bahwa 12 negara dari total 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB memberikan suara mendukung resolusi tersebut, yang isinya juga mengecam apa yang disebut sebagai 'serangan teroris keji oleh Hamas'. Dua negara anggota, Rusia dan Inggris, memilih abstain.
AS menjadi satu-satunya negara anggota yang memveto resolusi tersebut. Langkah ini menunjukkan bahwa Washington secara tradisional selalu melindungi sekutunya dari tindakan apa pun dari Dewan Keamanan PBB.
- Negara-negara Arab Salahkan Israel Atas Pengeboman RS Gaza
Israel dan militan-militan Jalur Gaza saling tuding soal penyebab ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli Arab yang dilaporkan menewaskan ratusan orang. Negara-negara Arab, termasuk yang telah menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv, ramai-ramai menyalahkan Israel atas tragedi tersebut.
Seperti dilansir Al Arabiya News, Kamis (19/10/2023), Uni Emirat Arab dan Bahrain yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel melalui Abraham Accords tahun 2020 lalu, kompak mengutuk serangan yang disebutnya dilakukan oleh Israel.
"Uni Emirat Arab mengutuk keras serangan Israel ... yang mengakibatkan kematian dan cedera ratusan orang," demikian pernyataan kantor berita resmi Uni Emirat Arab, WAM News Agency, pada Rabu (18/10) waktu setempat.
Simak juga 'Biden Hubungi Presiden Mesir, Pastikan Lorong Bantuan ke Gaza Dibuka':
- Biden: Data AS Tunjukkan Bukan Israel Dalang Pengeboman RS Gaza
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan pembelaan untuk Israel, sekutunya, terkait pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza yang menewaskan ratusan orang. Biden mengatakan telah melihat 'data' dari Departemen Pertahanan AS yang menunjukkan bukan Israel yang harus disalahkan atas serangan itu.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya News, Kamis (19/10/2023), Biden saat melakukan kunjungan ke Israel pada Rabu (18/10) waktu setempat menyatakan dukungan untuk sekutunya, yang bersikeras menuduh militan Palestina di Jalur Gaza yang menyebabkan ledakan pada Rumah Sakit Al-Ahli Arab.
"Saya sangat sedih dan marah atas ledakan di rumah sakit Gaza kemarin. Dan berdasarkan apa yang saya lihat, sepertinya hal itu dilakukan oleh tim lainnya, bukan Anda," ucap Biden saat membuka pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, seperti dikutip Reuters.
- Israel Terus Gempur Gaza, Korban Tewas Bertambah Lagi Jadi 3.478 Orang
Serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza terus berlanjut, dengan yang terbaru terjadi di wilayah selatan daerah kantong Palestina itu pada Kamis (19/10) dini hari waktu setempat. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas sejauh ini mencapai lebih dari 3.400 orang.
Seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (19/10/2023), juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, melaporkan bahwa sedikitnya 3.478 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza yang dimulai lebih dari sepekan lalu.
Laporan Kementerian Kesehatan Gaza juga menyebut sekitar 12.065 orang lainnya mengalami luka-luka. Dari angka tersebut, sebanyak 70 persen di antaranya merupakan wanita, anak-anak dan warga lanjut usia (lansia).
- Presiden Iran Tuding AS Jadi Antek Israel dalam Kejahatan di Gaza
Presiden Iran Ebrahim Raisi menuduh Amerika Serikat (AS) menjadi antek Israel dalam 'kejahatan-kejahatan' yang terjadi di Jalur Gaza. Raisi juga memperingatkan adanya 'pembalasan kejam' untuk setiap kejahatan yang terjadi di Palestina dan Jalur Gaza.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya News, Kamis (19/10/2023), tuduhan dan peringatan dari Raisi itu dilontarkan setelah terjadi pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza, pada Selasa (17/10) malam, yang menewaskan ratusan orang.
Hamas yang menguasai Jalur Gaza menuduh Israel sebagai dalangnya, namun Tel Aviv menuding roket Jihad Islam yang salah sasaran sebagai penyebabnya.