Israel dan militan-militan Jalur Gaza saling tuding soal penyebab ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli Arab yang dilaporkan menewaskan ratusan orang. Negara-negara Arab, termasuk yang telah menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv, ramai-ramai menyalahkan Israel atas tragedi tersebut.
Seperti dilansir Al Arabiya News, Kamis (19/10/2023), Uni Emirat Arab dan Bahrain yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel melalui Abraham Accords tahun 2020 lalu, kompak mengutuk serangan yang disebutnya dilakukan oleh Israel.
"Uni Emirat Arab mengutuk keras serangan Israel ... yang mengakibatkan kematian dan cedera ratusan orang," demikian pernyataan kantor berita resmi Uni Emirat Arab, WAM News Agency, pada Rabu (18/10) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Bahrain, dalam pernyataan terpisah seperti dikutip Bahrain News Agency, menyampaikan 'kecaman keras dari Kerajaan Bahrain atas pengeboman Israel'.
Maroko yang telah mengakui Israel sejak tahun 2020, dan Mesir yang menjadi negara Arab pertama yang menormalisasi hubungan dengan Israel tahun 1979 silam, juga menyalahkan Israel atas pengeboman rumah sakit itu.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengutuk keras apa yang disebutnya sebagai 'pengeboman Israel' terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Arab yang menyebabkan 'kematian ratusan korban yang tidak bersalah' di antara warga Palestina di Jalur Gaza.
Dia bahkan menyebutnya sebagai 'pengeboman yang disengaja' dan merupakan 'pelanggaran nyata terhadap hukum internasional'.
Arab Saudi dalam kecamannya menyebut pengeboman rumah sakit itu sebagai 'kejahatan keji yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel'.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Kecaman untuk Israel juga datang dari Organisasi Konferensi Islam yang menyebut pengeboman rumah sakit itu sebagai 'kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan, dan terorisme negara yang terorganisir'.
Sekjen Dewan Kerja Sama Teluk Jasem Mohamed Albudaiwi dalam pernyataannya menyebut pengeboman itu merupakan 'bukti nyata pelanggaran serius yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel'.
Ketua Liga Arab Ahmed Aoul Gheit menyerukan para pemimpin untuk 'segera menghentikan tragedi ini'.
"Pikiran jahat apa yang secara sengaja membombardir rumah sakit dan para penghuninya yang tidak berdaya?" tulisnya via media sosial X.
Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyalahkan Israel atas ledakan mematikan yang mengguncang rumah sakit itu pada Selasa (17/10) malam. Namun militer Israel meyakini ledakan dipicu oleh roket militan Jihad Islam yang gagal diluncurkan dari Jalur Gaza dan salah sasaran hingga menghantam rumah sakit tersebut.