Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan pembelaan untuk Israel, sekutunya, terkait pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza yang menewaskan ratusan orang. Biden mengatakan telah melihat 'data' dari Departemen Pertahanan AS yang menunjukkan bukan Israel yang harus disalahkan atas serangan itu.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya News, Kamis (19/10/2023), Biden saat melakukan kunjungan ke Israel pada Rabu (18/10) waktu setempat menyatakan dukungan untuk sekutunya, yang bersikeras menuduh militan Palestina di Jalur Gaza yang menyebabkan ledakan pada Rumah Sakit Al-Ahli Arab.
"Saya sangat sedih dan marah atas ledakan di rumah sakit Gaza kemarin. Dan berdasarkan apa yang saya lihat, sepertinya hal itu dilakukan oleh tim lainnya, bukan Anda," ucap Biden saat membuka pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, seperti dikutip Reuters.
"Tapi ada banyak orang di luar sana yang tidak yakin, jadi kita harus mengatasi banyak hal," ujarnya.
Biden kemudian memberikan pernyataan lebih tegas soal tragedi tersebut. "Berdasarkan informasi yang telah kami lihat sampai saat ini, hal tersebut tampaknya disebabkan oleh roket yang ditembakkan secara keliru oleh kelompok teroris di Gaza," sebutnya, tanpa menyebut nama kelompok yang dimaksud.
Ketika ditanya lebih lanjut soal apa yang membuat dirinya yakin bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan ratusan orang pada Selasa (17/10) malam itu, Biden menjawab: "Data yang ditunjukkan oleh Departemen Pertahanan saya."
Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyalahkan Israel atas ledakan mematikan yang mengguncang rumah sakit itu pada Selasa (17/10) malam. Negara-negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab dan Bahrain yang menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv, menyalahkan Israel atas pengeboman itu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/idh)