Kelompok Hizbullah di Lebanon, yang didukung Iran, menyatakan 'sepenuhnya siap' untuk bergabung dengan Hamas, sekutu Palestina mereka, dalam perang melawan Israel ketika waktunya tepat. Arab Saudi memutuskan untuk menunda pembicaraan soal kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel.
Pernyataan yang disampaikan Wakil Ketua Hizbullah Naim Qassem itu berarti menolak seruan agar Hizbullah tidak terlibat dalam perang Hamas dan Israel yang sedang berlangsung.
Sementara itu, Saudi dilaporkan menunda pembicaraan normalisasi dengan Israel, yang selama ini berlangsung dengan dimediasi oleh Amerika Serikat (AS), saat situasi di Jalur Gaza semakin memanas akibat perang yang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (14/10/2023):
- Militer Israel Lancarkan Operasi Darat ke Gaza
Militer Israel mengatakan pasukannya telah melancarkan operasi darat ke dalam perbatasan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam terakhir. Operasi darat ini memiliki beberapa tujuan, termasuk mengumpulkan jenazah warga Israel dan melemahkan kemampuan bertempur Hamas.
Seperti dilansir Al Jazeera dan Al Arabiya News, Sabtu (14/10/2023), militer Israel menjelaskan bahwa operasi darat ini terdiri atas misi pertama yang bertujuan mengumpulkan jenazah warga Israel yang hilang dan tertinggal di sepanjang perbatasan Jalur Gaza.
Militer Israel menyatakan pihaknya mengetahui keberadaan jenazah-jenazah warganya melalui pengawasan udara.
- Israel Serukan Warga Gaza Ngungsi Massal, Arab Saudi Mengecam!
Arab Saudi mengecam seruan yang disampaikan militer Israel agar warga sipil Jalur Gaza segera mengungsi dari tempat tinggal mereka saat gempuran terus berlanjut. Riyadh juga mengutuk serangan berkelanjutan yang menargetkan 'warga-warga sipil yang tidak berdaya' di Jalur Gaza.
Seperti dilansir Al Jazeera dan Al Arabiya News, Sabtu (14/10/2023), militer Israel, pada Jumat (13/10), memperingatkan seluruh warga sipil di Gaza City yang ada di utara wilayah itu -- jumlahnya mencapai lebih dari 1 juta orang -- untuk segera mengungsi ke wilayah Gaza selatan dalam waktu 24 jam, menjelang kemungkinan adanya invasi darat oleh pasukan Tel Aviv.
"Kerajaan Arab Saudi menegaskan penolakan tegas terhadap seruan pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza, dan menegaskan kecamannya atas penargetan secara terus-menerus terhadap warga sipil yang tidak berdaya di sana," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.
- Hizbullah Nyatakan Siap Gabung Hamas Lawan Israel Jika...
Kelompok Hizbullah di Lebanon, yang didukung Iran, menyatakan mereka 'sepenuhnya siap' untuk bergabung dengan Hamas, sekutu Palestina mereka, dalam perang melawan Israel ketika waktunya tepat.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/10/2023), pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Hizbullah Naim Qassem saat Hamas dan Israel masih terlibat perang yang memasuki hari ketujuh. Israel terus menggempur Jalur Gaza setelah ratusan militan bersenjata Hamas melancarkan serangan pada Sabtu (7/10) lalu.
"Kami, sebagai Hizbullah, berkontribusi terhadap konfrontasi dan akan (terus) berkontribusi sesuai visi dan rencana kami," ucap Qassem saat menghadiri aksi pro-Palestina di pinggiran selatan Beirut pada Jumat (13/10) waktu setempat.
"Kami sepenuhnya siap, dan ketika tiba waktunya untuk mengambil tindakan, kami akan mengambil tindakan," ujarnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
- Dukung Israel, Biden Juga Sebut Krisis Kemanusiaan di Gaza Jadi Prioritas
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut bahwa krisis kemanusiaan yang kini terjadi di Jalur Gaza, yang terus digempur oleh Israel, menjadi prioritas. Namun Biden juga kembali menegaskan dukungannya untuk Israel yang sepekan lalu diserang oleh Hamas secara mengejutkan.
Seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (14/10/2023), pemerintahan Biden menuai kritikan karena tidak mengambil sikap lebih tegas dalam mendesak Israel, sekutu dekatnya, untuk menahan diri. Dalam sepekan terakhir, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza untuk membalas Hamas.
Kritikan juga menghujani pemerintahan Biden yang tidak memberikan komentar apa pun terhadap seruan Israel agar seluruh warga sipil meninggalkan wilayah Jalur Gaza bagian utara dan bergerak ke wilayah selatan, menjelang terjadinya serangan darat oleh pasukan Tel Aviv.
- Gaza Memanas, Arab Saudi Tunda Pembicaraan Normalisasi dengan Israel
Arab Saudi memutuskan untuk menunda pembicaraan soal kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel. Penundaan itu dilakukan saat perang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas hingga memicu kehancuran parah di Jalur Gaza.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/10/2023), Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada Sabtu (7/10) lalu, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 1.300 orang dan melukai ribuan orang lainnya.
Israel lantas melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza untuk membalas Hamas, dengan Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 1.900 tewas dan melukai lebih dari 7.000 orang lainnya. Bahkan Israel diperkirakan tengah mempersiapkan serangan darat terhadap Jalur Gaza.
Di tengah situasi konflik tersebut, Saudi yang menyatakan dukungan untuk Palestina memutuskan menunda pembicaraan normalisasi dengan Israel, yang selama ini berlangsung dengan dimediasi oleh Amerika Serikat (AS).