Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut bahwa krisis kemanusiaan yang kini terjadi di Jalur Gaza, yang terus digempur oleh Israel, menjadi prioritas. Namun Biden juga kembali menegaskan dukungannya untuk Israel yang sepekan lalu diserang oleh Hamas secara mengejutkan.
Seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (14/10/2023), pemerintahan Biden menuai kritikan karena tidak mengambil sikap lebih tegas dalam mendesak Israel, sekutu dekatnya, untuk menahan diri. Dalam sepekan terakhir, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza untuk membalas Hamas.
Kritikan juga menghujani pemerintahan Biden yang tidak memberikan komentar apa pun terhadap seruan Israel agar seluruh warga sipil meninggalkan wilayah Jalur Gaza bagian utara dan bergerak ke wilayah selatan, menjelang terjadinya serangan darat oleh pasukan Tel Aviv.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seruan Israel itu dianggap, oleh Arab Saudi, sebagai 'pengusiran paksa' warga Palestina dari Jalur Gaza, dan dikecam keras oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi-organisasi internasional lainnya.
Biden, dalam pernyataan kepada wartawan pada Jumat (13/10) waktu setempat, menegaskan bahwa mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza adalah prioritas.
"Kita tidak bisa melupakan fakta bahwa mayoritas warga Palestina tidak ada hubungannya dengan Hamas dan serangan-serangan mengerikan yang dilakukan Hamas, dan mereka juga menderita sebagai akibatnya," ucap Biden dalam pernyataannya.
"Ini juga menjadi prioritas bagi saya untuk segera mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza," ujarnya.
"Atas arahan saya, tim kami bekerja di kawasan tersebut, termasuk berkomunikasi langsung dengan pemerintah Israel, Mesir, Yordania, dan negara-negara Arab lainnya, serta PBB untuk meningkatkan dukungan," jelas Biden.
Simak juga Video 'Biden Peringatkan Iran dalam Perang Hamas Vs Israel: Berhati-hatilah':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken sebelumnya mengatakan bahwa AS sedang bekerja sama dengan mitra-mitra regionalnya dalam upaya menciptakan 'zona aman' di wilayah Jalur Gaza.
Kendati demikian, Biden kembali menegaskan dukungan kuat untuk Israel. "Kami memastikan Israel memiliki apa yang dibutuhkannya untuk mempertahankan diri dan merespons serangan-serangan ini," sebutnya.
Serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza telah berlangsung selama tujuh hari terakhir, dengan Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 1.900 orang tewas, yang sebagian besar merupakan warga sipil dan mencakup lebih dari 600 anak-anak.
Sementara itu, korban tewas akibat serangan Hamas pada Sabtu (7/10) lalu dilaporkan bertambah menjadi lebih dari 1.300 orang, dengan sebagian besar merupakan warga sipil.
Tak hanya warga Israel, banyak warga negara asing yang juga tewas dalam serangan Hamas. Menurut laporan NBC News pada Jumat (13/10), sekitar 27 korban tewas di antaranya telah diidentifikasi sebagai warga negara AS. Ada juga beberapa warga AS, bersama puluhan orang lainnya, yang diculik dan disandera Hamas.