Banyak warga asing ikut tewas, terluka atau disandera dalam serangan mendadak terhadap Israel oleh kelompok Hamas akhir pekan lalu. Warga dari berbagai negara banyak yang hilang saat menghadiri festival musik yang digelar di gurun pasir di Israel selatan. Ratusan orang juga dilaporkan tewas di festival musik tersebut saat Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke Israel.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (10/10/2023), berikut rincian mengenai warga berbagai negara yang tewas, terluka dan hilang usai serangan mendadak Hamas pada Sabtu (7/10) lalu:
- Thailand: 18 tewas, 11 disandera -
Delapan belas warga Thailand tewas dalam konflik antara Israel dan Hamas, kata pemerintah Thailand pada Selasa, menambah jumlah korban sebelumnya sebanyak 12 orang.
Jakkapong Sangmanee, Wakil Menteri Luar Negeri Thailand, memberikan jumlah korban terbaru tersebut, dan mengatakan pemerintah sedang berupaya mengevakuasi ribuan warga Thailand dari Israel.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan secara terpisah, bahwa sembilan warga Thailand terluka dan 11 orang disandera.
Menteri Tenaga Kerja Phiphat Ratchakitprakarn mengatakan ada sekitar 5.000 pekerja Thailand yang bekerja di daerah-daerah yang terkena dampak konflik dan dipindahkan ke tempat yang aman.
- AS: 11 tewas, beberapa lainnya hilang -
Amerika Serikat pada Senin mengonfirmasi kematian sedikitnya 11 warga AS dan mengatakan "kemungkinan besar" warga Amerika termasuk di antara sandera yang ditahan oleh Hamas.
"Sedihnya, kami sekarang mengetahui bahwa setidaknya 11 warga negara Amerika termasuk di antara mereka yang tewas - banyak di antaranya telah menetap di rumah kedua di Israel," kata Presiden Joe Biden dalam sebuah pernyataan.
- Nepal: 10 orang tewas -
Sepuluh warga Nepal tewas di Kibbutz Alumim, salah satu titik rawan serangan Hamas, kata kedutaan besar Nepal di Tel Aviv pada Minggu.
Empat orang lainnya dirawat di rumah sakit sementara pencarian orang kelima sedang dilakukan, imbuh kedutaan.
- Argentina: 7 tewas, 15 hilang -
Kementerian Luar Negeri Argentina pada hari Senin mengonfirmasi bahwa tujuh warga negaranya tewas dan 15 lainnya hilang.
- Ukraina: 2 tewas -
Dua wanita Ukraina yang telah tinggal di Israel selama bertahun-tahun, tewas dalam serangan Hamas, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko pada Minggu.
- Prancis: 2 tewas, 14 hilang -
Dua warga Prancis tewas dalam "serangan Hamas terhadap Israel", kata pemerintah Prancis.
Seorang anak berusia 12 tahun termasuk di antara 14 warga negaranya yang hilang setelah Hamas melancarkan serangan mematikan ke Israel, kata Kementerian Luar Negeri Prancis dan menyebut situasi tersebut "mengkhawatirkan".
"Berdasarkan informasi yang kami miliki, kami menganggap kemungkinan besar beberapa dari mereka telah diculik," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa "jumlah ini masih dapat berubah".
- Rusia: 1 tewas, 4 hilang -
Setidaknya satu warga Rusia tewas dan empat lainnya hilang, demikian pengumuman kedutaan Rusia di Tel Aviv pada Senin, yang dikutip oleh kantor berita Rusia.
- Inggris: 1 tewas, 1 hilang -
Duta Besar Israel untuk Inggris mengatakan ada satu warga negara Inggris berusia 26 tahun yang hilang, tanpa menyebutkan nama orang tersebut.
Seorang pria Inggris yang bertugas di militer Israel, Nathanel Young, 20, juga tewas dalam pertempuran dengan Hamas, kata keluarganya pada hari Minggu.
- Kanada: 1 tewas, 3 hilang -
Pemerintah Kanada mengatakan pada hari Senin bahwa satu orang Kanada telah meninggal dan tiga lainnya hilang.
- Kamboja: 1 tewas -
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan seorang mahasiswa Kamboja tewas.
- Jerman: beberapa sandera -
Beberapa warga negara Jerman-Israel diculik, kata sumber Kementerian Luar Negeri Jerman pada Minggu.
Ibu dari Shani Louk yang berusia 22 tahun, mengatakan kepada outlet berita Der Spiegel bahwa dia mengenali putrinya dalam video yang beredar online tentang seorang wanita setengah telanjang yang berbaring telungkup di bagian belakang truk pick-up di Gaza dengan para pria bersenjata duduk di sekelilingnya.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(ita/ita)