Israel akan mempersenjatai warganya yang menjadi relawan penjaga keamanan di komunitas perbatasan dan kota-kota campuran Yahudi-Arab, menyusul serangan mematikan Hamas. Pendistribusian ribuan senapan kepada para relawan akan dimulai Selasa (10/10) waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters dan Alarabiya News, Selasa (10/10/2023), langkah kebijakan itu diumumkan oleh Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, dalam pernyataan via media sosial. Mereka yang mendapatkan senjata merupakan para sukarelawan anggota tim respons-cepat keamanan di perbatasan Israel.
"Hari ini, saya mengarahkan Divisi Perizinan Senjata Api untuk menerapkan operasi darurat, agar sebanyak mungkin warga bisa mempersenjatai diri mereka sendiri," ucap Ben-Gvir dalam pernyataan berbahasa Ibrani pada Minggu (8/10) waktu setempat.
"Rencana tersebut akan berlaku dalam waktu 24 jam," imbuhnya.
Dijelaskan Ben-Gvir dalam pernyataannya bahwa 4.000 pucuk senapan buatan Israel akan dibagikan pada putaran pertama. Sementara sebanyak 6.000 pucuk senapan lainnya, sebut Ben-Gvir, akan dibagikan menyusul.
Dia menambahkan bahwa para sukarelawan penjaga keamanan itu juga akan diperlengkapi dengan helm pelindung dan jaket antipeluru.
Pengumuman Ben-Gvir ini disampaikan setelah negara Yahudi itu dilanda serangan mengejutkan oleh Hamas, yang mengerahkan ratusan militannya menerobos perbatasan dan menyusup ke kota-kota di Israel bagian selatan di bawah rentetan serangan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada Sabtu (7/10) lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Jokowi Perintahkan Menlu Segera Lindungi WNI di Palestina-Israel':
(nvc/ita)