Militer Israel melancarkan serangan udara terbaru ke wilayah Jalur Gaza, saat perang melawan Hamas memasuki hari keempat. Puluhan orang dilaporkan tewas akibat gempuran terbaru Israel tersebut.
Seperti dilansir Alarabiya News, Selasa (10/10/2023), sejumlah sumber Alarabiya dan Al Hadath menuturkan bahwa pengeboman Israel terus berlanjut di beberapa area di dalam Gaza City yang terkepung sejak Selasa (10/10) dini hari waktu setempat.
Kapal-kapal milik Angkatan Laut Israel, menurut laporan Alarabiya, melancarkan beberapa serangan udara ke area pantai Gaza dan Khan Younis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pihaknya telah melancarkan serangan terhadap lebih dari 200 target di dalam Jalur Gaza untuk memusnahkan militan Hamas. Disebutkan bahwa serangan itu juga menargetkan area Rimai di Gaza City yang menjadi lokasi gedung kementerian dan pemerintahan Hamas.
Menurut laporan Al Jazeera, militer Israel menyebut target yang diserang pasukannya mencakup tempat penyimpanan senjata yang ada di dalam sebuah masjid setempat dan sebuah apartemen yang digunakan oleh pasukan peluru kendali anti-tank Hamas.
Gempuran militer Israel ke Jalur Gaza dilakukan setelah Hamas melancarkan serangan besar-besaran pada Sabtu (7/10) waktu setempat. Israel menyatakan perang terhadap Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah tersebut hingga saat ini.
Laporan Al Jazeera menyebut bahwa lebih dari 900 orang tewas akibat serangan Hamas di Israel dan sedikitnya 687 orang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Pemicu Serangan Hamas Dinilai karena Rencana Damai Arab Saudi-Israel':
Sementara menurut Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 187.518 warga Palestina telah mengungsi dari rumah-rumah mereka di Jalur Gaza sejak Israel melancarkan serangan. Disebutkan bahwa lebih dari 137.000 orang mengungsi di sebanyak 84 sekolah yang ada di Jalur Gaza.
Pada Senin (9/10) waktu setempat, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memerintahkan 'pengepungan total' terhadap Jalur Gaza. Dia mengatakan bahwa Israel akan menghentikan pasokan listrik, makanan, dan air ke wilayah kantong Palestina yang menjadi rumah bagi 2,3 juta orang tersebut.
"Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas -- semuanya ditutup," tegas Gallant melalui pesan video.