Geger Ketua DPR AS Dicopot, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Geger Ketua DPR AS Dicopot, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 04 Okt 2023 11:47 WIB
Kevin McCarthy meninggalkan ruang sidang DPR AS udai dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPR AS. (AP Photo/J. Scott Applewhite)
Kevin McCarthy meninggalkan ruang sidang DPR AS usai dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPR AS (AP Photo/J. Scott Applewhite)
Washington DC -

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat (AS), House of Representatives atau DPR AS mencopot ketua mereka sendiri dalam voting bersejarah. Dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, apa yang mungkin terjadi selanjutnya?

Seperti dilansir Reuters, Rabu (4/10/2023), Kevin McCarthy dari Partai Republik dilengserkan dari jabatannya dalam pemungutan suara yang digelar DPR AS pada Selasa (3/10) waktu setempat. Hasilnya menunjukkan 216 suara menyetujui McCarty dicopot dan 210 suara lainnya menolak.

Dengan Partai Republik memegang dominasi DPR AS saat ini, maka ada beberapa anggota dari partai tersebut yang memberontak dan bergabung dengan sebagian besar anggota DPR dari Partai Demokrat dalam voting untuk mencopot McCarthy ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari total suara yang menyetujui pencopotan McCarthy, terdapat delapan anggota DPR dari Partai Republik dan 208 anggota dari Partai Demokrat. Hasil voting itu dinilai bersejarah karena ini menandai pertama kalinya dalam sejarah AS ketika para anggota DPR mencopot pemimpin mereka sendiri.

McCarthy lengser dari jabatannya saat terjadi pertikaian internal dalam Partai Republik dan hanya berselang beberapa hari setelah Kongres AS, yang terdiri atas DPR dan Senat, meloloskan rancangan undang-undang (RUU) pendanaan sementara atau stopgap bill untuk mencegah penutupan pemerintah federal.

ADVERTISEMENT

Usai McCarthy lengser, maka langkah segera harus diambil untuk menghindari badan legislatif AS itu tanpa pemimpin. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin terjadi selanjutnya:

Apakah ada Plt Ketua DPR AS?

Segera setelah voting digelar pada Selasa (3/10) dengan hasil mayoritas anggota DPR setuju mencopot McCarthy, maka anggota DPR dari Partai Republik, Patrick McHenry, ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPR AS untuk waktu yang sangat terbatas -- selama tiga hari legislatif dalam hal ini.

Tugas Plt Ketua DPR AS sangat samar, di mana menurut panduan aturan dan prosedur yang ada, seorang Plt 'bisa menjalankan wewenang jabatan ketua yang mungkin diperlukan dan layak sembari menunggu pemilihan ketua atau ketua pro-tempore'.

Anggota DPR lainnya dari Partai Republik, Kelly Armstrong, menuturkan kepada wartawan bahwa tugas utama McHenry adalah 'mencarikan kita ketua baru'. Langkah-langkah lebih jauh, sebut Armstrong, bisa memicu langkah untuk menggulingkan McHenry.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Trump Sebut Pilpres AS 2024 Penting: Negara Kita Akan 'Masuk Neraka'

[Gambas:Video 20detik]



Bagaimana dengan pembekuan legislasi?

Hingga Ketua DPR yang baru resmi dilantik, kecil kemungkinan akan ada tindakan lanjut mengenai RUU untuk mendanai pemerintah federal. Terlebih, Kongres AS menghadapi tenggat waktu 17 November untuk bisa mengesahkan rencana anggaran lainnya dan untuk jangka panjang, atau menghadapi penutupan pemerintah.

Para anggota DPR dari Partai Republik mengatakan mereka membutuhkan setidaknya satu minggu untuk memilih ketua baru, yang diperlukan untuk meloloskan undang-undang yang diperlukan.

Perdebatan soal RUU yang mengatur rencana anggaran dan kemarahan atas kegagalan McCarthy meloloskan pemotongan anggaran sangat besar yang diinginkan kalangan konservatif sayap kanan, telah mendorong anggota DPR dari Partai Republik Matt Gaetz untuk mencetuskan voting guna melengserkannya.

Apa yang dilakukan Partai Republik dan Partai Demokrat?

DPR AS kini terdiri atas 221 anggota Partai Republik dan 212 anggota Partai Demokrat, yang akan berkumpul sesuai partai masing-masing untuk memikirkan langkah selanjutnya, baik secara politik maupun legislatif.

Masing-masing partai diharapkan berusaha mencari calon Ketua DPR AS yang baru. Hal ini cukup mudah bagi Partai Demokrat karena mereka mendukung Pemimpin Minoritas Hakeem Jeffries, yang mencalonkan diri sebagai ketua pada Januari lalu melawan McCarthy dan beberapa kandidat lainnya.

Partai Republik, dengan adanya perpecahan jelas di antara mereka terutama di kalangan kelompok kecil konservatif garis keras yang menginginkan pemotongan besar-besaran dalam rencana anggaran federal, mungkin akan lebih sulit dalam memilih kandidat.

McHenry bisa memiliki keuntungan karena dia sekarang bertindak sebagai Plt Ketua DPR AS. Namun tidak diketahui secara jelas apakah dia menginginkan jabatan itu. Sementara McCarthy menegaskan tidak akan mencalonkan diri lagi.

Lengsernya McCarthy dalam voting menempatkan DPR AS pada posisi yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga tidak jelas seberapa cepat pemilihan ketua baru akan digelar. Biasanya, pemilihan Ketua DPR digelar pada awal sidang Kongres AS setiap dua tahun.

Kapan pemilihan Ketua baru DPR AS digelar?

Pemimpin dari kedua partai dalam Kongres AS harus memutuskan kapan mereka siap memasuki proses pemilihan ketua baru.

Proses serupa pada Januari lalu berlangsung alot dengan McCarthy pada saat itu selama berhari-hari tidak mendapatkan cukup suara dukungan untuk menjabat Ketua DPR AS. Dia bahkan harus menjalani setidaknya 15 kali voting sebelum mendapatkan cukup dukungan.

Situasi kali ini bisa jadi sama kacaunya bagi Partai Republik, kecuali mereka menyimpulkan bahwa kekacauan itu menciptakan reaksi publik yang negatif yang bisa berdampak buruk pada prospek pemilu tahun 2024 dan mereka mau bersatu.

Siapa yang bisa mencalonkan diri jadi Ketua DPR AS?

Berdasarkan Konstitusi AS, Ketua DPR tidak harus menjadi anggota Kongres. Itulah sebabnya, beberapa anggota Partai Republik melontarkan nama mantan Presiden Donald Trump untuk jebatan itu, meskipun dia sedang mencalonkan diri sebagai kandidat capres dan mengatakan tidak menginginkan jabatan tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads