Ini Profil Anak Pemimpin Chechnya yang Pukuli Pembakar Al-Qur'an

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 26 Sep 2023 13:37 WIB
Adam Kadyrov dalam foto tahun 2022 (TASS)
Moskow -

Adam Kadyrov, salah satu anak laki-laki pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, menjadi pemberitaan media karena memukuli seorang narapidana yang dituduh membakar Al-Qur'an. Meski baru berusia 15 tahun, Adam tidak seperti remaja pada umumnya, terutama melihat dari latar belakangnya sebagai anak Kadyrov.

Seperti dilansir Radio Free Europe/Radio Liberty, Rabu (26/9/2023), Adam merupakan salah satu dari 14 anak Kadyrov yang telah memimpin Chechnya, wilayah federal Rusia, dengan tangan besi sejak tahun 2007 lalu. Beberapa waktu terakhir, Adam banyak menjadi pemberitaan utama dengan berbagai aktivitasnya.

Televisi utama di Grozny, ibu kota Chechnya, diketahui secara rutin meliput Adam bersama dua kakak laki-lakinya, Akhmat (17) dan Zelimkhan atau Eli (16), saat mereka menemani ayah mereka dalam acara-acara resmi atau saat bepergian keliling wilayah tersebut.

Sosok Adam digambarkan oleh media lokal Chechnya sebagai pemuda pemberani yang pernah bertempur dalam perang Rusia melawan Ukraina, dan bahkan menangkap seorang tentara Ukraina.

Pada Oktober 2022, Adam yang saat itu berusia 14 tahun dilaporkan mengunjungi garis depan pertempuran di Donetsk, Ukraina, bersama Akhmat dan Zelimkhan. Sebuah video di media sosial menunjukkan ketiga remaja laki-laki itu menembakkan senapan otomatis dan peluncur granat.

Kemudian via Telegram pada saat itu, Kadyrov mengklaim anak-anaknya telah kembali dari garis depan pertempuran bersama seorang tentara Ukraina yang ditangkap. Dalam rekaman video menampilkan tahanan perang itu, ketiga anak laki-laki Kadyrov tampak menenteng senapan otomatis.

Pada Maret lalu, Adam dan Akhmat menerima lencana prestasi dari Kementerian Dalam Negeri Chechnya untuk 'penghargaan dalam perang melawan terorisme'. Tidak dijelaskan lebih lanjut alasan spesifik untuk pemberian penghargaan itu.

Akhir bulan Maret, Adam tampak menemani ayahnya saat mengunjungi lokasi di dekat kota Gudermes di mana pasukan khusus Chechnya membunuh dua terduga militan, yang dituduh merencanakan serangan terhadap aparat penegak hukum.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork