Moskow -
Adam Kadyrov, salah satu anak laki-laki pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, menjadi pemberitaan media karena memukuli seorang narapidana yang dituduh membakar Al-Qur'an. Meski baru berusia 15 tahun, Adam tidak seperti remaja pada umumnya, terutama melihat dari latar belakangnya sebagai anak Kadyrov.
Seperti dilansir Radio Free Europe/Radio Liberty, Rabu (26/9/2023), Adam merupakan salah satu dari 14 anak Kadyrov yang telah memimpin Chechnya, wilayah federal Rusia, dengan tangan besi sejak tahun 2007 lalu. Beberapa waktu terakhir, Adam banyak menjadi pemberitaan utama dengan berbagai aktivitasnya.
Televisi utama di Grozny, ibu kota Chechnya, diketahui secara rutin meliput Adam bersama dua kakak laki-lakinya, Akhmat (17) dan Zelimkhan atau Eli (16), saat mereka menemani ayah mereka dalam acara-acara resmi atau saat bepergian keliling wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok Adam digambarkan oleh media lokal Chechnya sebagai pemuda pemberani yang pernah bertempur dalam perang Rusia melawan Ukraina, dan bahkan menangkap seorang tentara Ukraina.
Pada Oktober 2022, Adam yang saat itu berusia 14 tahun dilaporkan mengunjungi garis depan pertempuran di Donetsk, Ukraina, bersama Akhmat dan Zelimkhan. Sebuah video di media sosial menunjukkan ketiga remaja laki-laki itu menembakkan senapan otomatis dan peluncur granat.
Kemudian via Telegram pada saat itu, Kadyrov mengklaim anak-anaknya telah kembali dari garis depan pertempuran bersama seorang tentara Ukraina yang ditangkap. Dalam rekaman video menampilkan tahanan perang itu, ketiga anak laki-laki Kadyrov tampak menenteng senapan otomatis.
Pada Maret lalu, Adam dan Akhmat menerima lencana prestasi dari Kementerian Dalam Negeri Chechnya untuk 'penghargaan dalam perang melawan terorisme'. Tidak dijelaskan lebih lanjut alasan spesifik untuk pemberian penghargaan itu.
Akhir bulan Maret, Adam tampak menemani ayahnya saat mengunjungi lokasi di dekat kota Gudermes di mana pasukan khusus Chechnya membunuh dua terduga militan, yang dituduh merencanakan serangan terhadap aparat penegak hukum.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Bertentangan dengan aturan hukum Rusia yang tidak memperbolehkan individu di bawah usia 21 tahun untuk membawa senjata di luar dinas militer, Adam terlihat mengenakan rompi antipeluru dan menenteng senapan otomatis buatan Amerika Serikat (AS).
Peran serupa terus ditunjukkan Adam ketika, pada akhir Agustus lalu, bergabung dengan pasukan keamanan Chechnya dalam kompetisi menembak di Gudermes melawan tim pasukan khusus dari berbagai wilayah Rusia. Meskipun tidak masuk peringkat akhir, Adam mendapatkan medali untuk 'kualitas kepemimpinan'.
Tidak diketahui secara jelas jumlah anak Kadyrov, dengan beberapa laporan dan biografi menyebut pemimpin Chechnya itu memiliki 10 anak. Namun sumber-sumber lainnya menyebut dia memiliki 14 anak dan Kadyrov mengindikasikan angka itu akurat. Pada Juli lalu, ketika AS menjatuhkan sanksi terhadap Kadyrov, istrinya dan dua putri sulungnya, disebutkan juga bahwa pemimpin Chechnya itu memiliki 12 anak lainnya.
Tiga anak perempuan Kadyrov memegang jabatan pemerintahan di Chechnya, dengan Aishat (24) menjabat Menteri Kebudayaan Chechnya, Khadizhat (23) mengawasi sistem layanan kesehatan regional, dan Khutmat (20) menjabat wakil kepala sekretariat kantor Kadyrov.
Namun tiga anak laki-laki Kadyrov -- Akhmat, Zelimkhan dan Adam -- yang paling mendapatkan perhatian dibandingkan saudara-saudara mereka lainnya.
Pada Maret lalu, sehari sebelum pernikahannya, Akhmat bertatap muka dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow. Sementara pada Desember 2022, Zelimkhan menjadi berita utama saat melakukan 'debut profesional' sebagai petinju kelas ringan untuk organisasi seni bela diri atau MMA milik ayahnya.
Sementara pemberitaan terbaru terhadap Adam tergolong kurang menyenangkan, setidaknya bagi publik di luar Chechnya dan Rusia, di mana dia kedapatan memukuli seorang narapidana yang dituduh membakar Al-Qur'an.
Narapidana bernama Nikita Zhuravel (19) yang berasal dari Ukraina itu mengeluhkan dirinya diserang oleh Adam saat remaja itu mengunjungi sel tahannya bersama Kadyrov. Zhuravel menyebut setelah Kadyrov meninggalkan tahanan, Adam tiba-tiba memukuli lengan dan kakinya dengan brutal.
Menanggapi insiden pada Agustus lalu, Kadyrov justru memuji putranya dan menyatakan dirinya bangga dengan tindakan Adam. Kadyrov bahkan memposting video yang menunjukkan tindak kekerasan Adam terhadap Zhuravel untuk menunjukkan bahwa hal itu benar-benar terjadi setelah publik meragukannya.
Terlepas dari pemberitaan brutal soal Adam, tahun 2013 lalu, para ulama Chechnya menetapkan Adam yang saat itu masih berusia 6 tahun sebagai 'hafiz termuda di Rusia'.
Lihat juga Video 'Aksi Injak-injak Al-Qur'an di Swedia':
[Gambas:Video 20detik]
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini