Dalam pernyataan terpisah, Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang beranggotakan enam negara juga menyampaikan kecaman keras terhadap aksi di Belanda.
GCC menyerukan kepada negara-negara di mana aksi provokasi semacam itu terjadi untuk 'campur tangan dan mengambil tanggung jawab hukum dan moral demi mengakhiri praktik yang ditolak secara internasional'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekretaris Jenderal GCC Jassim Mohammed Al-Budaiwi sekali lagi menegaskan seruan kepada komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah internasional yang mendesak dan efektif guna menghadapi tindakan agresif dan provokatif ini, karena praktik-praktik ini sangat disayangkan kembali diulangi dengan dalih kebebasan berekspresi, tanpa reaksi yang jelas terhadap mereka," tegas GCC dalam pernyataannya.
Sebelumnya dilaporkan The Daily Sabah bahwa kelompok anti-Muslim bernama Pegida di Belanda melakukan aksi merobek salinan Al-Qur'an di depan sejumlah gedung diplomatik asing, seperti Kedutaan Besar Turki, Pakistan dan Indonesia, di Den Haag pada Sabtu (23/9) waktu setempat.
Pegida diketahui merupakan kependekan dari Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat, Bulan lalu, Wagensveld melemparkan beberapa lembar halaman Al-Qur'an ke tanah dalam aksi provokatif lainnya.
Dalam aksi terbarunya, Wagensvled berterima kasih kepada Kepolisian Belanda yang disebutnya telah melindungi dirinya saat melakukan aksi provokatif itu.
(nvc/ita)