Para Pemimpin Muslim Kecam Barat Soal Pembakaran Al-Qur'an

Para Pemimpin Muslim Kecam Barat Soal Pembakaran Al-Qur'an

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 20 Sep 2023 11:05 WIB
President of Turkey Recep Tayyip Erdogan addresses the 77th session of the United Nations General Assembly, Tuesday, Sept. 20, 2022 at U.N. headquarters. (AP Photo/Mary Altaffer)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP Photo/Mary Altaffer)
Jakarta -

Para pemimpin Muslim yang menyampaikan pidato di PBB pada Selasa (19/9) waktu setempat, mengecam negara-negara Barat atas pembakaran Al-Qur'an, dan menyebut tindakan-tindakan yang dilindungi sebagai kebebasan berpendapat sebagai tindakan yang diskriminatif.

Swedia telah mengalami serangkaian aksi pembakaran Al-Qur'an. Pemerintah negara tersebut menyuarakan kecaman, namun mengatakan pihaknya tidak dapat menghentikan tindakan yang dilindungi undang-undang kebebasan berekspresi tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negara-negara Barat sedang melihat "wabah" rasisme termasuk Islamofobia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini telah mencapai tingkat yang tidak dapat ditoleransi," katanya dalam pidatonya di depan Majelis Umum PBB.

"Sayangnya, politisi populis di banyak negara terus bermain api dengan mendorong tren berbahaya tersebut," ujar Erdogan, dikutip kantor berita AFP, Rabu (20/9/2023).

ADVERTISEMENT

"Mentalitas yang mendorong serangan keji terhadap Al-Qur'an di Eropa, dengan membiarkannya berkedok kebebasan berekspresi, pada dasarnya menggelapkan masa depan (Eropa) melalui tangan mereka sendiri," cetus pemimpin Turki tersebut.

Aksi-aksi protes di Swedia yang melibatkan pembakaran Al-Qur'an diorganisir oleh pengungsi asal Irak, Salwan Momika, memicu kemarahan di Timur Tengah termasuk negara asalnya.

Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengangkat Al-Qur'an di mimbar PBB.

"Api rasa tidak hormat tidak akan mengalahkan kebenaran ilahi," kata Raisi, seraya menuduh Barat berupaya "mengalihkan perhatian dengan alat kebebasan berpendapat."

Simak juga 'Saat Demo Besar-besaran di Baghdad Buntut Pembakaran Al-Qur'an di Denmark':

[Gambas:Video 20detik]



"Islamofobia dan apartheid budaya yang terjadi di negara-negara Barat - terbukti dalam tindakan mulai dari penodaan kitab suci Al-Qur'an hingga pelarangan jilbab di sekolah - dan berbagai diskriminasi menyedihkan lainnya tidak pantas untuk martabat manusia," kata Raisi.

Dia menyinggung Prancis yang secara kontroversial melarang siswi Muslim mengenakan jilbab di sekolah.

Emir Qatar, kerajaan kaya yang memiliki hubungan dekat dengan Barat dan dunia Islam lainnya, dalam pidatonya juga mengatakan bahwa "sengaja mengkompromikan kesucian orang lain" tidak boleh dilihat sebagai kebebasan berekspresi.

"Saya akan mengatakan kepada saudara-saudara Muslim saya bahwa tidak masuk akal bagi kita untuk terganggu oleh orang idiot atau orang yang bias setiap kali dia memprovokasi kita dengan membakar Al-Qur'an atau dengan bentuk-bentuk hal sepele lainnya," kata Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

"Al-Qur'an terlalu suci untuk dinodai oleh orang yang tidak berakal," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads