Taipan dan tokoh bisnis Ukraina Ihor Kolomoisky dijerat dakwaan tambahan setelah ditahan atas dugaan penipuan dan pencucian uang oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU). Kolomoisky yang menjadi salah satu orang terkaya di Ukraina ini merupakan mantan pendukung Presiden Volodymyr Zelensky.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (16/9/2023), persidangan terbaru untuk kasus yang menjerat Kolomoisky digelar di Kyiv pada Jumat (15/9) waktu setempat, di mana hakim secara signifikan menaikkan besaran uang jaminan untuk pembebasan Kolomoisky. Dia hadir dalam sidang untuk pertama kalinya pada awal bulan ini.
Laporan media-media lokal Ukraina menyebut hakim setuju menaikkan jumlah uang jaminan untuk Kolomoisky menjadi setara dengan US$ 105 juta (Rp 1,6 triliun). Angka itu melonjak drastis dari besaran uang jaminan yang awalnya setara dengan US$ 14 juta (Rp 215,1 miliar).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengacara yang mendampingi Kolomoisky sebelumnya mengatakan akan mengajukan banding atas penahanan kliennya dan menegaskan tidak akan membayar uang jaminan.
Dakwaan terbaru terhadap Kolomoisky pertama dilaporkan pada Kamis (14/9) oleh Serhiy Leshchenko, seorang mantan jurnalis investigasi dan anggota parlemen yang sekarang bekerja sebagai penasihat di kantor Zelensky.
SBU yang bekerja sama dengan Biro Keamanan Ekonomi Ukraina dan kantor Kejaksaan Agung menyatakan Kolomoisky diduga menerika 5,8 miliar hryvnia -- mata uang lama Ukraina -- dari dugaan skema penggelapan dana dari Privatbank, yang didirikan oleh Kolomosiky dan dia menjadi salah satu pemegang sahamnya.
SBU menyebut jumlah sebesar itu untuk saat ini bernilai sekitar US$ 157 juta (Rp 2,4 triliun), namun setara lebih dari US$ 700 juta (Rp 10,7 triliun) pada saat itu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Reuters tidak bisa meminta komentar dari Kolomoisky maupun pengacara untuk tuduhan terbaru ini. Sebelumnya, Kolomoisky membantah telah melakukan pelanggaran hukum.
Kolomoisky merupakan salah satu taipan yang membangun kekayaan dari sisa-sisa Uni Soviet dan mengumpulkan kekuatan polisi di negara demokrasi Ukraina yang rapuh. Dia dijatuhi sanksi Amerika Serikat (AS) dan pernah menjadi pendukung Zelensky saat pemilu tahun 2019.
Dia merupakan mantan pemilik PrivatBank, yang dinasionalisasi akhir tahun 2016 sebagai bagian dari pembersihan sistem perbankan Ukraina.
Kolomoisky pertama kali menerima pemberitahuan soal dugaan terlibat pidana penipuan dan pencucian uang pada bulan ini, dan dia diperintahkan untuk ditahan hingga akhir Oktober mendatang.
Dalam hitungan hari, Kolomoisky diidentifikasi oleh Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU) sebagai satu dari enam orang yang diduga menggelapkan 9,2 miliar hryvnia dari PrivatBank.
Penangkapan ini terjadi saat Zelensky berupaya memberantas korupsi dan membatasi pengaruh tokoh-tokoh bisnis seiring upaya Ukraina bergabung menjadi anggota Uni Eropa.