Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diperkirakan akan bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam kunjungan terbaru ke Gedung Putih pekan depan. Kunjungan Zelensky ke AS itu dilakukan dalam rangkaian menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
Selain berkunjung ke Gedung Putih, Zelensky juga dilaporkan akan kembali mendatangi Capitol Hill atau gedung parlemen AS.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (15/9/2023), informasi soal rencana kunjungan Zelensky itu diungkapkan oleh seorang pejabat pemerintah AS, yang enggan disebut namanya karena tidak berwenang membahas kunjungan sensitif tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sumber pejabat AS itu, Zelensky akan bertemu secara langsung dengan Biden di Gedung Putih pada Kamis (21/9) pekan depan.
Rencana kunjungan Zelensky ke Capitol Hill dikonformasi secara terpisah oleh dua staf Kongres AS, yang juga tidak bersedia disebut identitasnya.
Laporan Associated Press menyebut kunjungan Zelensky ke AS itu akan dilakukan saat Kongres AS sedang memperdebatkan permintaan Biden untuk kembali memberikan bantuan militer dan kemanusiaan senilai US$ 24 miliar kepada Ukraina, yang terus diinvasi oleh Rusia.
Informasi detail soal rencana kunjungan Zelensky ke AS pekan depan itu belum dipublikasikan ke publik. Rencana kunjungan ini pertama kali dilaporkan oleh Punchbowl News.
Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menolak untuk mengomentari laporan soal rencana kunjungan Zelensky ke AS, termasuk soal apakah dia akan bertemu dengan Biden di Gedung Putih.
Simak juga Video 'Zelensky Yakin Kalahkan Rusia Usai Terima Bantuan Jet Tempur F-16':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Zelensky sebelumnya pernah melakukan kunjungan masa perang ke Washington pada Desember 2022, dan menyampaikan pidato berapi-api di hadapan para anggota parlemen AS di Capitol Hill. Kunjungan itu menjadi kunjungan ke luar negeri pertama Zelensky sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Dalam pidatonya yang disambut sorakan para anggota parlemen AS, Zelensky berterima kasih kepada Washington karena telah membantu mendanai upaya perang, dan menyebut dana itu 'bukan amal' melainkan 'investasi' untuk keamanan global dan demokrasi.
Laporan soal rencana kunjungan terbaru Zelensky ini muncul saat Kongres AS semakin terpecah soal penyediaan dana tambahan untuk Ukraina karena perang sudah memasuki tahun kedua.
Pemerintahan Biden mengupayakan agar paket bantuan militer tambahan sebesar US$ 13,1 miliar dan dukungan kemanusiaan sebesar US$ 8,5 miliar untuk Ukraina mendapatkan persetujuan Kongres AS. Paket itu juga mencakup US$ 2,3 miliar untuk pembiayaan dan untuk mengkatalisasi donor melalui Bank Dunia.
Namun para angota parlemen dari Partai Republik yang konservatif telah mendorong pemotongan belanja federal secara luas dan beberapa anggota parlemen yang bersekutu dengan mantan Presiden AS Donald Trump secara spesifik berupaya menghentikan aliran dana ke Ukraina.
Kongres AS sedang berupaya meloloskan rancangan anggaran alokasi tahunan sebelum batas waktu 30 September agar pemerintahan bisa tetap berjalan.