Ada nama mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di balik upaya penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden yang baru saja diperintahkan oleh Ketua DPR AS Kevin McCarthy. Upaya semacam itu menjadi langkah yang sejak lama diinginkan Trump dan para pendukungnya di Kongres AS.
Menengok ke belakang, seperti dilansir AFP, Rabu (13/9/2023), Trump dimakzulkan oleh Kongres AS pada akhir tahun 2019 atas tuduhan memeras Ukraina dalam upayanya yang gagal untuk mendapatkan informasi kotor soal Biden, yang saat itu menjadi pesaing utamanya dalam pilpres 2020.
Empat tahun kemudian, Partai Republik yang mendominasi DPR AS berupaya memakzulkan Biden, dengan mengklaim mereka memiliki informasi kotor yang dicari Trump beberapa tahun lalu, yakni selama menjabat Wakil Presiden AS, Biden secara pribadi mendapatkan keuntungan dari urusan bisnis putranya, Hunter.
McCarthy sebagai Ketua DPR AS, pada Selasa (12/9), mengumumkan bahwa dirinya telah memerintahkan penyelidikan pemakzulan terhadap Biden.
Kontras dengan pengumuman itu, Partai Demokrat yang menaungi Biden -- dan bahkan beberapa anggota Partai Republik -- menyatakan Ketua Komisi Pengawas DPR AS James Comer, salah satu anggota Partai Republik yang memimpin penyelidikan, belum memiliki bukti soal dugaan pelanggaran yang dilakukan Biden.
Comer menuduh 'keluarga Biden' -- tanpa secara eksplisit menyebut nama Biden -- dan 'rekan-rekan' mereka telah menerima pembayaran lebih dari US$ 20 juta dari beberapa entitas asing.
Meskipun Hunter juga menjalin hubungan bisnis dengan China, Kazakhstan, Rumania dan beberapa negara lainnya, pengumuman penyelidikan pemakzulan Biden yang diumumkan oleh McCarthy fokus pada hubungan putra Biden itu dengan sebuah perusahaan energi Ukraina bernama Burisma.
Hunter disebut diberi jabatan menguntungkan dalam dewan direksi Burisma pada awal tahun 2014, ketika ayahnya menjabat sebagai Wakil Presiden AS di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama. Pada saat itu, Biden bertugas mengawasi kebijakan AS terhadap Ukraina.
Lihat juga Video 'Momen Joe Biden Peringati 22 Tahun Tragedi 9/11':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)