Ada upaya pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump buntut serangan ke Iran kandas. Namun DPR AS menolak upaya pemakzulan Trump tersebut.
Dirangkum detikcom, Rabu (25/6/2025), House of Representatives atau DPR AS menolak upaya pemakzulan Donald Trump terkait serangan udara yang diperintahkannya terhadap sejumlah fasilitas nuklir Iran. Trump memberikan perintah pengeboman itu tanpa mendapatkan persetujuan resmi dari Kongres AS.
Upaya pemakzulan tersebut, seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, diajukan oleh anggota DPR dari Partai Demokrat, Al Green, bersama dengan anggota DPR dari Partai Republik, Thomas Massie, setelah Trump memerintahkan pengeboman fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6) dini hari waktu Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam voting yang digelar pada Selasa (24/6) waktu setempat, mayoritas anggota DPR AS -- yang kini dikuasai Republikan -- menolak resolusi pemakzulan Trump yang diajukan bersama oleh Green dan Massie tersebut. Sebanyak 344 suara menolak, dengan hanya 79 suara mendukung resolusi tersebut.
Mayoritas anggota DPR dari Partai Demokrat memberikan suara menolak, bersama dengan hampir semua anggota DPR dari Partai Republik.
Resolusi pemakzulan itu menyerukan Trump "untuk menarik Angkatan Bersenjata AS dari permusuhan tidak sah" di Iran dan menyatakan hanya Kongres AS yang memiliki wewenang untuk menyatakan perang berdasarkan Konstitusi.
"Saya melakukan ini karena saya memahami bahwa Konstitusi akan bermakna atau tidak akan bermakna sama sekali," ucap Green saat berbicara di ruang sidang DPR AS sebelum voting digelar.
"Presiden Amerika Serikat memiliki kewajiban untuk berkonsultasi dengan Kongres sebelum membawa negara ini berperang. Saya melakukan hal ini karena tidak seorang pun boleh memiliki wewenang untuk membawa lebih dari 300 juta orang untuk berperang tanpa berkonsultasi dengan Kongres Amerika Serikat," tegasnya.
Trump Bilang Situs-situs Nuklir Iran Telah Hancur
Foto: Donald Trump (REUTERS/Kevin Lamarque).
|
Donald Trump, setelah pengeboman dilakukan, mengklaim AS telah "memusnahkan sepenuhnya" situs nuklir utama Iran. Namun laporan awal intelijen AS, seperti dilansir CNN, menyebutkan bahwa serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran tidak menghancurkan komponen inti program nuklir negara tersebut.
Sementara itu, laporan CNN sebelumnya menyebut Trump dan timnya telah menghubungi anggota penting Kongres AS dari Partai Republik sebelum pengeboman dilakukan, sedangkan para anggota penting dari Partai Demokrat baru diberitahu beberapa saat sebelum pengeboman terjadi.
Disebutkan oleh CNN dalam laporannya bahwa pemimpin minoritas Senat Chuck Schumer, dari Partai Demokrat, baru mendapat pemberitahuan kurang dari satu jam sebelum pengeboman. Itu pun dia hanya mendapat informasi terbatas, di mana Schumer hanya diberitahu soal aksi militer yang akan segera terjadi, tanpa menyebutkan nama negara yang menjadi lokasi pengeboman.
Pengeboman itu menuai reaksi beragam dari Kongres AS, dengan Republikan mendukung langkah Trump, sedangkan Demokrat mengutuk keputusan untuk melancarkan serangan tanpa persetujuan Kongres.