Seorang mantan penjaga keamanan pada kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di wilayah Crimea telah melarikan diri ke Ekuador. Mantan penjaga keamanan Kremlin itu mengungkapkan bahwa Putin tidak pernah mempercayai pengawalnya sendiri.
Seperti dilansir Radio Free Europe, Selasa (12/9/2023), Vitaly Brizhaty sebelumnya bekerja untuk Dinas Perlindungan Federal (FSO), badan pengawal keamanan Kremlin, di wilayah Semenanjung Crimea, yang dicaplok dari Ukraina sejak tahun 2014.
Dalam wawancara dengan media independen Rusia, Dozhd TV, Brizhaty secara terang-terangan menyatakan dirinya menentang perang yang dimulai Rusia di Ukraina dan menyebut pemimpin Kremlin sebagai penjahat perang.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (12/9/2023):
- Dramatis! 9 Hari Terjebak di Gua, Penjelajah AS Berhasil Diselamatkan
Seorang penjelajah asal Amerika Serikat (AS) berhasil diselamatkan setelah sembilan hari terjebak di dalam gua sempit sedalam 1.000 meter di wilayah Turki, dalam kondisi mengalami pendarahan internal. Operasi sulit ini melibatkan tim penyelamat internasional beranggotakan ratusan orang.
"Mark Dickey dievakuasi dari pintu keluar terakhir gua tersebut," ucap Federasi Caving Turki dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Selasa (12/9/2023).
Disebutkan juga bahwa 'bagian dari operasi penyelamatan gua telah berakhir dengan sukses'.
Penjelajah AS berusia 40 tahun itu mengalami masalah perut saat melakukan eksplorasi untuk memeriksa kedalaman Gua Morca, sebuah kompleks lorong bawah tanah yang terpencil dan berliku-liku di area Pegunungan Taurus, Turki bagian selatan.
- AS Sebut Putin Mengemis Bantuan ke Kim Jong Un
Amerika Serikat (AS) menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin putus asa atas konflik Ukraina dengan 'mengemis' bantuan pada pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un yang sedang berkunjung ke negaranya.
Washington pun kembali mengingatkan bahwa kesepakatan senjata apa pun antara Moskow dan Pyongyang bisa memicu rentetan sanksi AS. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (12/9/2023).
"(Putin-red) Harus melakukan perjalanan jauh melintasi negaranya sendiri untuk bertemu dengan sosok paria internasional untuk meminta bantuan dalam perang yang diharapkannya akan dimenangkan pada bulan-bulan awal, saya akan menggolongkan dia sedang mengemis bantuan," cetus juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dalam pernyataan kepada wartawan setempat.
"Presiden Putin melancarkan perang terhadap Ukraina, dengan agresi besar-besaran, dengan impian mengembalikan kejayaan Kekaisaran Rusia. Harapan itu, harapannya, telah gagal," ucapnya.
- Begini Isi Kereta 'Taeyangho' Antipeluru yang Dinaiki Kim Jong Un ke Rusia
Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, sedang dalam perjalanan ke kota pelabuhan Rusia Vladivostok menggunakan kereta api antipeluru untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Apa saja isi di dalam kereta lapis baja itu?
(ita/ita)