Sebanyak 57 sipir dan polisi Ekuador yang disandera oleh para narapidana di sebanyak enam penjara berbeda di negara tersebut akhirnya dibebaskan. Insiden ini menjadi yang terbaru dalam serangkaian kekacauan terkait narkotika yang menyelimuti Ekuador beberapa waktu terakhir.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (2/9/2023), otoritas penjara Ekuador, SNAI, menyatakan bahwa 50 sipir dan tujuh polisi yang disandera di enam penjara setempat 'telah dibebaskan dan sedang menjalani pemeriksaan medis untuk memverifikasi status kesehatan mereka'.
Ditegaskan bahwa semua sipir dan polisi itu tampak dalam keadaan sehat.
Otoritas setempat mengumumkan penyanderaan yang terjadi pada Kamis (31/8) waktu setempat, namun masih belum jelas kapan para sipir dan polisi itu disekap dan di penjara mana saja.
Di salah satu penjara di kota Andes, Cuenca, pada Jumat (1/9) pagi waktu setempat, tiga narapidana berdiri di atap dan berteriak kepada kerumunan orang-orang berseragam agar mundur. Salah satu narapidana itu tampak memegang sebuah walkie-talkie di tangannya.
Kabar soal penyanderaan sipir dan polisi oleh para narapidana itu muncul setelah dua bom mobil meledak di dekat gedung milik otoritas penjara SNAI di Quito pada Rabu (30/8) malam waktu setempat. Tidak ada laporan korban luka akibat ledakan itu.
Tiga ledakan lainnya, yang dipicu granat, juga mengguncang Quito, ibu kota Ekuador pada hari yang sama.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/idh)