Disebutkan juga oleh MSS bahwa Hao 'melakukan beberapa kontak rahasia dengan personel CIA di dalam negeri untuk memberikan informasi intelijen dan mengumpulkan dana spionase' saat dia bekerja sebagai pegawai pemerintah China, sebelum akhirnya dia ketahuan.
Awal Agustus lalu, MSS mempublikasikan informasi detail soal apa yang disebutnya sebagai kasus spionase CIA, yang melibatkan seorang pria berusia 52 tahun bernama Zeng yang memberikan 'informasi rahasia penting' demi imbalan uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zeng disebut dikirim ke Italia untuk menempuh pendidikan, namun dia juga menjalin pertemanan dengan seorang agen CIA yang ditempatkan di Kedutaan Besar AS di Roma.
Menurut MSS dalam pernyataannya, agen CIA itu meyakinkan Zeng untuk memberikan 'informasi sensitif soal militer' China, dengan imbalan 'kompensasi dalam jumlah besar' dan bantuan untuk Zeng dan keluarganya pindah ke AS.
Revisi terhadap UU anti-spionase memicu ketakutan terhadap banyak bisnis AS yang beroperasi di China, karena hubungan antara kedua negara itu terus menurun drastis.
Di bawah UU itu, tindakan 'mengandalkan organisasi spionase dan agen mereka' serta mendapatkan 'dokumen, data, materi dan barang-barang terkait keamanan dan kepentingan nasional' secara tidak sah bisa dianggap sebagai pelanggaran mata-mata.
(nvc/ita)