Seorang anggota parlemen Amerika Serikat (AS) menuturkan dirinya mendapatkan peringatan dari Biro Investigasi Federal (FBI) soal email miliknya diretas oleh mata-mata China. Baik pesan pribadi maupun pesan kampanye sang anggota parlemen AS dari Partai Republik itu telah disusupi oleh hacker Beijing.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (16/8/2023), Don Bacon yang merupakan anggota parlemen Partai Republik untuk negara bagian Nebraska, diberitahu bahwa Partai Komunis China memiliki akses terhadap akun email miliknya selama sekitar satu bulan yang berakhir pada 16 Juni lalu.
Dalam pernyataan via media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter, Bacon menyebut peretasan itu merupakan akibat dari 'kerentanan software Microsoft'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Bacon itu tampaknya merujuk pada rentetan peretasan yang diungkapkan Microsoft bulan lalu, yang dilaporkan memicu pencurian ratusan ribu email milik para pejabat senior AS, termasuk Menteri Perdagangan Gina Raimondo dan Duta Besar AS untuk China Nicholas Burns.
Media terkemuka AS, CNN, sebelumnya melaporkan bahwa beberapa akun email pada House of Representatives atau DPR AS menjadi target dalam bagian operasi peretasan yang sama.
"Ada beberapa korban lainnya dalam operasi dunia maya ini," sebut Bacon dalam pernyataannya.
"Pemerintah Komunis di China bukanlah teman kita dan sangat aktif dalam melakukan spionase dunia maya," tuduhnya.
Dalam tanggapannya, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington DC menyebut laporan itu sebagai 'fitnah' dan bagian dari 'narasi tidak berdasar'. Juru bicara itu juga menuduh pemerintah AS telah melemahkan kedaulatan China dengan penjualan senjata baru-baru ini untuk Taiwan.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.