Jumlah korban jiwa dalam kebakaran hutan mengerikan yang menghanguskan sebuah kota di Hawaii, Amerika Serikat telah bertambah menjadi lebih dari 100 orang pada Selasa (15/8) waktu setempat.
"101 nyawa sekarang telah hilang," kata Gubernur Hawaii Josh Green, menambah dua korban yang perlahan naik selama beberapa hari terakhir.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (16/8/2023), lebih dari seperempat zona bencana telah dilakukan pencarian, kata Green, dengan anjing-anjing yang dilatih untuk mencari mayat, menyisir abu dari tempat yang dulunya Lahaina, tempat wisata yang indah di Maui.
Green telah berulang kali memperingatkan bahwa jumlah akhir kematian dari tragedi itu akan jauh lebih tinggi. Dia menyebut bahwa angkanya bisa dua atau tiga kali lipat dari jumlah saat ini.
Tingginya jumlah korban telah menjadikan kebakaran hutan ini sebagai yang paling mematikan di Amerika Serikat selama lebih dari satu abad.
Green menyamakan situasi di kota Lahaina dengan 'zona perang'. Seperti dilansir Reuters, Senin (14/8/2023), kota Lahaina diselimuti kehancuran setelah api yang bergerak cepat melalap area pantai barat laut Maui itu sejak Selasa (8/8) pekan lalu. Kebakaran yang terus berkobar itu meratakan sebagian besar kota resor bersejarah itu dan menghanguskan apa saja yang dilewatinya.
Beberapa hari setelah kebakaran dimulai, para petugas pemadam kebakaran masih berjuang melawan kobaran api. Sejumlah anjing pelacak mencari korban yang mungkin tertimpa reruntuhan kota yang hangus, sementara para pejabat setempat terkejut menyadari skala bencana yang besar ini.
(ita/ita)