Hannibal Khadafi, salah satu anak mendiang mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi, kini ditahan di penjara Lebanon dalam kondisi kritis akibat mogok makan. Otoritas kehakiman Libya telah secara resmi meminta pemerintah Beirut untuk segera membebaskannya.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (15/8/2023), Hannibal yang berusia 47 tahun ini ditahan tanpa dakwaan di penjara Lebanon sejak tahun 2015 lalu. Kondisi kesehatannya dilaporkan memburuk sejak dia melakukan aksi mogok makan di dalam penjara mulai 3 Juni lalu.
Mogok makan itu menjadi bentuk protes atas penahanan tanpa persidangan di pengadilan yang dialami Hannibal. Sejak melakukan mogok makan, Hannibal sudah dua kali dilarikan ke rumah sakit dan dia dilaporkan hanya meminum sedikit air di dalam penjara.
Menurut dua pejabat kehakiman Lebanon yang enggan disebut namanya, Jaksa Agung Libya Al-Sediq al-Sour telah mengirimkan permintaan pembebasan Hannibal kepada Jaksa Agung Lebanon Ghassan Oueidat pada bulan ini.
Permintaan yang diajukan al-Sour itu menyatakan bahwa kerja sama dari Lebanon dalam kasus ini akan bisa membantu mengungkapkan kebenaran soal nasib seorang pemimpin Syiah terkemuka di Lebanon, Moussa al-Sadr, yang hilang di Libya tahun 1978 silam.
Dalam permintaan itu, al-Sour juga mempertanyakan mengapa Hannibal ditahan dan meminta agar dia diserahkan kepada Libya atau diizinkan kembali ke Suriah, di mana dia sebelumnya tinggal dalam pengasingan bersama istrinya, Aline Skaf, yang warga Lebanon dan anak-anaknya.
Hannibal diculik dan dibawa ke Lebanon sekitar delapan tahun lalu, oleh militan Lebanon yang menuntut informasi soal keberadaan al-Sadr.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Kapal Karam, 11 Mayat Imigran Ditemukan di Pantai Libya
(nvc/ita)