Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan dia dan istrinya, Sophie Gregoire-Trudeau akan berpisah. Keputusan itu merupakan keputusan bersama antara kedua belah pihak.
Dilansir AFP, Justin Trudeau dan Sophie telah menikah selama 18 tahun. Dalam sebuah postingan di Instagram, perdana menteri mengatakan "bahwa setelah banyak percakapan yang bermakna dan sulit, kami telah membuat keputusan untuk berpisah."
Sebuah pernyataan dari kantornya menambahkan bahwa pasangan tersebut telah menandatangani "perjanjian pemisahan secara hukum".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Publik sebenarnya berharap untuk terus melihat mereka dan ketiga anak mereka bersama sebagai "mereka tetap menjadi keluarga dekat" dan kedua orang tua akan "selalu hadir dalam kehidupan anak-anak mereka."
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (3/8/2023):
- Ukraina Sebut 10.000 Warga Sipil Telah Tewas Sejak Invasi Rusia
Perang Rusia-Ukraina masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Otoritas Ukraina menyatakan bahwa sekitar 10.749 warga sipil tewas dan 15.599 orang lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu pada Februari tahun 2022 lalu.
Korban tewas termasuk 499 anak, kata Yuriy Belousov, kepala Departemen Kejahatan Perang Kantor Kejaksaan Agung Ukraina, dalam wawancara dengan kantor berita Interfax-Ukraina, seperti dilansir CNN, Kamis (3/8/2023).
Dia mengatakan bahwa begitu wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki Rusia berhasil direbut kembali, jumlah orang yang terbunuh diperkirakan akan "meningkat berkali-kali lipat."
"Saya pikir akan ada puluhan ribu orang tewas di Mariupol saja," kata Belousov.
- Singapura Hukum Gantung Napi karena Narkoba, Kelima Tahun Ini
Otoritas Singapura mengeksekusi mati seorang pria berusia 39 tahun yang dihukum karena memperdagangkan heroin. Ini merupakan hukuman gantung kelima kalinya di negeri Singa itu tahun ini, dan yang ketiga hanya dalam waktu seminggu terakhir.
Mohamed Shalleh Adul Latiff dijatuhi hukuman mati karena memiliki sekitar 55 gram heroin "untuk tujuan perdagangan" pada tahun 2019.
Eksekusi mati dilakukan pada hari Kamis (3/8/2023), demikian disampaikan Biro Narkotika Pusat (CNB) dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (3/8/2023).
Menurut berkas pengadilan, Mohamed Shalleh bekerja sebagai sopir pengiriman sebelum penangkapannya pada tahun 2016. Selama persidangan, pria itu mengaku bahwa dia meyakini dirinya mengantarkan rokok selundupan untuk seorang teman.
- Teleponan, Erdogan Desak Putin Tidak Makin Menambah Ketegangan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak semakin meningkatkan ketegangan. Hal ini disampaikan Erdogan dalam panggilan telepon pada hari Rabu (2/8) waktu setempat, setelah pasukan Rusia menyerang fasilitas penting untuk pengiriman biji-bijian dari Ukraina.