Seorang diplomat Rusia menyebut metode teroris yang digunakan Ukraina saat menyerang perkantoran di distrik finansial Moskow mengingatkan pada serangan teroris 11 September 2001 di New York, Amerika Serikat (AS). Serangan Ukraina dengan menggunakan drone itu dilaporkan merusak perkantoran di distrik bisnis tersebut.
Seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS, Rabu (2/8/2023), komentar itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, saat diwawancara oleh Soloviev Live TV.
"Mari kita lihat contoh lain: serangan 9/11 terhadap Menara Kembar. Itu menyebabkan banyak sekali korban, tetapi metodenya sama," ujar Zakharova.
"Distrik Kota Moskow (Moskva Citi-red) merupakan situs sipil, yang hanya menampung kantor dan pusat bisnis, juga tempat tinggal -- sejumlah besar apartemen tempat tinggal -- serta gedung administrasi sipil yang tidak ada hubungannya dengan militer," ucapnya.
"Kita melihat gambar yang sama sekarang, seolah-olah itu terulang kembali," ujar Zakharova dalam komentarnya.
Pada Selasa (1/8) waktu setempat, Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin melaporkan bahwa beberapa drone berhasil dijatuhkan saat terbang menuju ibu kota Rusia. Namun satu done, ujar Sobyanin, berhasil lolos dari sistem pertahanan udara dan mencapai distrik Moskva Citi.
Drone itu memicu kerusakan pada bagian luar sebuah gedung perkantoran bertingkat di distrik bisnis Moskow itu. Foto-foto yang diambil dari lokasi menunjukkan salah satu bagian kaca jendela yang berukuran cukup besar yang ada pada gedung perkantoran itu pecah dan hangus.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)