Dia juga menyebut kunjungan kapal selam AS itu berarti 'senjata nuklir strategis telah dikerahkan ke Semenanjung Korea untuk pertama kalinya setelah 40 tahun'.
"Pihak militer AS harus menyadari bahwa aset nuklirnya telah memasuki perairan yang sangat berbahaya," tegas Kang dalam pernyataan yang dirilis oleh kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Yoon Suk Yeol mengunjungi kapal selam AS itu pada Rabu (19/7) dan memperingatkan Korut bahwa penggunaan senjata nuklir terhadap Korsel akan 'memicu kehancuran rezimnya'.
Kapal selam kelas Ohio itu bisa membawa hingga 20 rudal balistik Trident II. Namun Angkatan Laut AS biasanya tidak mengonfirmasi apakah kapal selamnya membawa senjata nuklir sebelum melakukan penyelaman.
Washington dan Seoul yang bersekutu juga menggelar rapat pertama kalinya untuk Kelompok Konsultatif Nuklir di Seoul pada Selasa (18/7) waktu setempat, untuk meningkatkan tanggapan bersama terhadap setiap serangan nuklir oleh Pyongyang.
"Setiap penggunaan kekuatan militer mereka melawan DPRK akan menjadi pilihan paling menyedihkan, di mana mereka tidak akan memiliki ruang untuk memikirkan keberadaan mereka lagi," tegas Kang dalam peringatan untuk AS dan Korsel.
(nvc/idh)