Nasib seorang tentara Amerika Serikat (AS) masih menjadi tanda tanya usai diduga nyelonong ke Korea Utara (Korut). Prajurit AS itu diduga ditahan oleh pihak Korut.
Dilansir AFP, Rabu (19/7/2023), tentara AS itu diidentifikasi oleh militer AS sebagai Travis King. Pria itu disebut sudah menjadi tentara sejak 2021.
"Dia melintasi perbatasan dengan sengaja dan tanpa izin," kata juru bicara Pasukan AS di Korea, Kolonel Isaac Taylor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan King sedang melakukan tur orientasi Area Keamanan Bersama (JSA) saat kejadian. Prajurit AS itu diyakini berada dalam tahanan Korut dan Komando PBB tengah bekerja sama dengan militer Pyongyang untuk 'menyelesaikan insiden ini'.
Kepala Pentagon Lloyd Austin mengatakan Washington 'memantau dan menyelidiki situasi ini dengan cermat dan bekerja untuk memberi tahu kerabat terdekat tentara tersebut'.
CBS News, mengutip pejabat AS, melaporkan prajurit berpangkat rendah itu awalnya dikawal pulang ke AS karena alasan disipliner. Tapi, King berhasil meninggalkan bandara dan bergabung dengan rombongan tur.
Korut sebenarnya menutup perbatasannya akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020 dan belum membukanya kembali. Kehadiran personel keamanannya di sisi perbatasan di JSA juga telah dikurangi secara signifikan.
Personel Korea Selatan atau AS tidak dapat melintasi perbatasan untuk menjemput tentara AS yang masuk ke wilayah Korut itu.
Siapa Travis King?
Dilansir BBC dari Associated Press, prajurit Travis King disebut bertugas di Angkatan Darat AS sejak Januari 2021. Dia adalah anggota pengintai kavaleri - spesialis pengintaian - yang awalnya ditugaskan di bagian Divisi Lapis Baja ke-1 dalam rotasi dengan pasukan militer AS di Korea Selatan.
King disebut melakukan tindakan tidak disiplin dan ditahan di Korea Selatan atas tuduhan penyerangan. Pekan lalu, dia dikirim ke Camp Humphreys - pangkalan militer di Korea Selatan - untuk mengikuti proses pemeriksaan.
Seorang pejabat pertahanan AS mengonfirmasi bahwa King dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Fort Bliss di Texas di mana dia secara administratif dipisahkan dari aktivitas ketentaraan. Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan prajurit tersebut 'sengaja' melintasi perbatasan.
Lihat juga Video 'Sisa-sisa Roket Satelit Mata-mata Korut Ditemukan Lagi, Ini Wujudnya':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.