"Sungguh tragis tidak dapat menjangkau beberapa warga Haiti yang paling rentan bulan ini. Pemotongan ini terjadi pada saat yang lebih buruk, karena warga Haiti menghadapi krisis kemanusiaan berlapis-lapis, kehidupan dan mata pencaharian mereka terganggu oleh kekerasan, ketidakamanan, gejolak ekonomi, dan guncangan iklim", kata Jean-Martin Bauer, Direktur WFP untuk Haiti seperti diposting di UN News, Selasa (18/7/2023).
"Kecuali kami menerima dana segera, pemangkasan lebih lanjut tidak dapat dikesampingkan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Jembatan Crimea Diserang, Rusia Ancam Pembalasan Tak Manusiawi!
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengancam akan adanya respons tak manusiawi untuk membalas serangan di Jembatan Crimea yang menewaskan sedikitnya dua orang. Lewat sumber dinas keamanan, Ukraina mengklaim mendalangi serangan yang memicu kerusakan pada jembatan yang diresmikan Presiden Rusia Vladimir Putin itu.
Medvedev juga menyerukan negaranya untuk menggunakan kekuatan dan langkah-langkah terarah yang 'jauh dari manusiawi' terhadap para teroris yang mendalangi serangan terbaru di Jembatan Crimea, yang menghubungkan wilayah Crimea yang dicaplok dari Ukraina dengan daratan utama Rusia.
Seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS, Selasa (18/7/2023), Komisi Antiterorisme Nasional Rusia mengklaim bahwa pasukan Ukraina dengan menggunakan dua drone telah melancarkan serangan teroris di Jembatan Crimea. Sedikitnya dua orang yang merupakan pasangan suami-istri dari Belgorod, Rusia, tewas.
Seorang anak perempuan, yang merupakan anak dari pasangan yang tewas, mengalami luka-luka serius dalam insiden itu.
- Panas! AS Kerahkan Jet Tempur-Kapal Perusak ke Timur Tengah
Amerika Serikat mengerahkan kapal perusak serta jet tempur F-35 dan F-16 ke Timur Tengah. Departemen Pertahanan AS atau Pentagon menyatakan pengerahan itu dilakukan untuk mencegah Iran menyita kapal-kapal di perairan Teluk.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (18/7/2023), langkah itu dilakukan setelah Angkatan Laut Iran mencoba merebut dua kapal dagang di Selat Hormuz dan Teluk Oman awal bulan ini. Dalam satu insiden, militer Iran bahkan melepaskan tembakan ke salah satu kapal dagang tersebut.
"Mengingat ancaman yang terus berlanjut ini dan dalam koordinasi dengan mitra dan sekutu kami, Departemen (Pertahanan) meningkatkan kehadiran dan kemampuan kami untuk memantau Selat dan perairan sekitarnya," kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh. Dia pun menyerukan Teheran untuk "segera hentikan tindakan destabilisasi yang mengancam arus bebas perdagangan melalui jalur air strategis ini."
(ita/ita)