Misterius! Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang tak pernah terlihat di depan umum selama nyaris sebulan atau tepatnya, tiga minggu terakhir. Hal ini memicu berbagai spekulasi di negara tersebut.
Qin, seorang diplomat karier dan pembantu terpercaya pemimpin China Xi Jinping, dipromosikan menjadi menteri luar negeri pada bulan Desember lalu, setelah bertugas sebentar sebagai duta besar untuk Amerika Serikat.
Sebagai menteri luar negeri, Qin telah menyampaikan teguran keras terhadap Washington setelah hubungan kedua negara jatuh ke titik terendah baru setelah insiden balon mata-mata China yang ditembak jatuh di AS.
Menlu China itu juga memainkan peran kunci dalam upaya selanjutnya oleh kedua belah pihak untuk menstabilkan hubungan yang sulit dan memulihkan komunikasi, termasuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken selama kunjungannya ke ibu kota China, Beijing pada pertengahan Juni lalu.
Namun, dilansir media CNN, Senin (17/7/2023), pria berusia 57 tahun itu, tidak terlihat di depan umum sejak 25 Juni, setelah dia bertemu dengan para pejabat dari Sri Lanka, Vietnam, dan Rusia di Beijing.
Dalam penampilan publik terakhirnya, Qin yang tersenyum terlihat berjalan berdampingan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko, yang terbang ke Beijing untuk bertemu dengan para pejabat China setelah pemberontakan singkat oleh kelompok tentara bayaran Wagner di Rusia.
"Mengingat status dan pengaruh China di dunia, sungguh sangat aneh bahwa menteri luar negerinya tidak muncul di depan umum selama lebih dari 20 hari," kata Deng Yuwen, mantan editor surat kabar Partai Komunis China yang kini tinggal di AS.
Ketika ditanya tentang ketidakhadiran Qin pada jumpa pers hari Senin, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan dia "tidak memiliki informasi untuk diberikan," seraya menambahkan bahwa kegiatan diplomatik China dilakukan seperti biasa.
Ketidakhadiran Qin menjadi semakin mencolok dengan kesibukan aktivitas diplomatik di ibu kota China dalam beberapa pekan terakhir, termasuk kunjungan pejabat-pejabat tinggi AS, Janet Yellen dan John Kerry.
Qin seharusnya bertemu dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell awal bulan ini di Beijing, tetapi pertemuan itu diundur setelah China memberi tahu Uni Eropa bahwa tanggal itu "tidak mungkin lagi". Demikian laporan media Reuters, mengutip juru bicara Uni Eropa.
Simak juga Video ''Perlengkapan Tempur Melawan Matahari' Laris Manis di Beijing':
(ita/ita)