Di Mata Putin, Tentara Bayaran Wagner Itu Tak Ada

Di Mata Putin, Tentara Bayaran Wagner Itu Tak Ada

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 14 Jul 2023 20:03 WIB
Vladimir Putin: Pemberontakan Wagner Ditakdirkan untuk Gagal
Putin (Foto: DW News)
Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin punya pandangan sendiri terhadap kelompok Wagner yang sempat berupaya melakukan kudeta. Putin menganggap tentara Wagner itu tak ada.

Hal itu disampaikan Putin saat menjelaskan isi pembahasan dalam acara di Kremlin, yang dihadiri oleh 35 komandan Wagner, termasuk bos kelompok tentara bayaran itu, Yevgeny Prigozhin. Ini merupakan pertama kalinya Putin menjelaskan isi acara yang diadakan pada 29 Juni.

Acara itu diketahui digelar beberapa hari setelah Wagner melancarkan pemberontakan terhadap Moskow pada 24 Juni 2023. Pemberontakan itu gagal setelah Rusia dan Wagner mencapai kesepakatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di satu sisi, pada pertemuan itu saya memberikan penilaian tentang apa yang telah mereka lakukan di medan perang (di Ukraina), dan di sisi lain, tentang apa yang telah mereka lakukan selama peristiwa 24 Juni," ujar Putin seperti dilansir CNN, Jumat (14/7/2023).

"Ketiga, saya menunjukkan kepada mereka kemungkinan opsi untuk layanan lebih lanjut mereka, termasuk penggunaan pengalaman tempur mereka. Itu saja," sambung Putin.

ADVERTISEMENT

Putin, yang diwawancarai oleh surat kabar Rusia, Kommersant, juga ditanya apakah Wagner akan dipertahankan sebagai unit tempur. Dia kemudian menjawab bahwa tentara bayaran Wagner tidak ada.

"Yah, Wagner PMC tidak ada!" seru Putin.

Dia menegaskan tak ada undang-undang yang mengatur soal organisasi militer swasta di Rusia. Atas dasar itu, katanya, tak ada entitas hukum yang merupakan tentara bayaran di Rusia.

"Kita tidak memiliki undang-undang untuk organisasi militer swasta! Itu tidak ada!" ucap Putin.

"Tidak ada entitas hukum seperti itu," jelas Putin.

Putin mengatakan grup Wagner memang ada. Namun, Rusia tidak mengakuinya sebagai suatu entitas hukum karena tidak diatur oleh undang-undang.

"Grup itu ada, tapi secara hukum tidak ada!" ulang Putin dalam wawancara tersebut.

"Ini persoalan tersendiri terkait legalisasi aktual. Tapi ini persoalan yang harus dibicarakan di Duma Negara, di pemerintahan. Ini bukan persoalan mudah," sambung Putin.

Simak Video 'Putin: Ukraina Gabung Nato Hanya Bikin Dunia Makin Tegang':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Putin mengatakan dia telah menawarkan 35 komandan Wagner berbagai pilihan pekerjaan, termasuk salah satunya di bawah kepemimpinan komandan langsung mereka, yang menggunakan nama panggilan Sedoy [Rambut abu-abu] - seorang pria yang telah berperang bersama para pejuang Wagner selama 16 bulan terakhir.

"Mereka semua bisa berkumpul di satu tempat dan terus mengabdi. Dan tidak ada yang berubah bagi mereka. Mereka akan dipimpin oleh orang yang sama yang telah menjadi komandan sejati mereka selama ini," ujarnya.

Wagner 'Cuci Gudang' Senjata

Pasukan Wagner telah meninggalkan Rusia usai gagal melakukan kudeta terhadap pemerintah Rusia. Wagner juga melakukan 'cuci gudang' senjata ke Rusia.

"Lebih dari 2.000 unit peralatan dan senjata telah diserahkan," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa yang diserahkan termasuk tank, peluncur roket bergerak, dan sistem anti-pesawat.

Dilansir AFP, Kamis (13/7), militer Rusia mengatakan telah mendapatkan 'lebih dari 2.500 ton berbagai jenis amunisi dan sekitar 20.000 senjata kecil'. Selain itu, banyak peralatan tersebut yang disebut belum pernah digunakan dalam pertempuran sebelumnya.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan senjata tersebut telah dipindahkan ke posisi belakang di mana peralatan tersebut dapat dipelihara atau diperbaiki.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads