Presiden Amerika Serikat Joe Biden berkomentar mengenai kepala Wagner Group, Yevgeny Prigozhin usai upaya pemberontakan yang dilakukannya. Biden mengatakan bahwa bos kelompok tentara bayaran itu bisa berada dalam bahaya setelah melakukan percobaan pemberontakan bulan lalu dan sempat merebut fasilitas militer Rusia.
Biden mengatakan bahwa Prigozhin harus berhati-hati untuk tidak diracuni.
"Jika saya jadi dia, saya akan berhati-hati dengan apa yang saya makan," kata Biden pada konferensi pers di Helsinki, Finlandia setelah perjalanan ke tiga negara Eropa. "Saya akan mengawasi menu saya," imbuhnya seperti dilansir media Bloomberg dan Al Arabiya, Jumat (14/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu mengacu pada contoh sejumlah kasus dari dinas keamanan Rusia yang menggunakan gas saraf dan polonium untuk meracuni dan membunuh musuh-musuh politik Presiden Vladimir Putin.
Biden mengatakan bahwa dalam KTT NATO di Vilnius, Lithuania, para pemimpin dunia membahas ketidaktahuan di mana Prigozhin saat ini berada, dan ketidakpastian tentang bagaimana pemberontakan dapat berdampak pada operasi Rusia di Ukraina dan masa depan Wagner Group.
Prigozhin awalnya dilaporkan pindah ke Belarusia setelah mengumumkan bahwa dia membatalkan aksi pemberontakan pasukan tentara bayarannya. Namun, pemimpin otoriter Belarusia, Alexander Lukashenko, bulan ini mengatakan kepada wartawan bahwa kepala tentara bayaran berusia 62 tahun itu tidak berada di negaranya, tetapi masih di Rusia.
Pekan ini, Kremlin juga mengatakan bahwa Putin telah mengadakan pertemuan selama tiga jam dengan Prigozhin. Pertemuan di Kremlin tersebut berlangsung pada 29 Juni, beberapa hari setelah pemberontakan Wagner yang berumur pendek pada 24 Juni.
Simak juga 'Saat Wagner Bersiap Serahkan Peralatan Militer ke Rusia':