Misteri masih menyelimuti jenderal-jenderal top militer Rusia sekitar lebih dari dua pekan setelah tentara bayaran Wagner melakukan pemberontakan singkat. Masih ada ketidakpastian signifikan seputar tentara bayaran Wagner itu dan para petinggi militer Moskow.
Seperti dilansir AFP, Jumat (14/7/2023), beberapa jenderal top Rusia memicu rumor dan kontroversi sejak pemberontakan bersenjata Wagner yang berlangsung singkat pada akhir Juni lalu itu terjadi. Dalam pemberontakan itu, tentara bayaran Wagner sempat berniat menyerbu Moskow sebelum aksi itu diurungkan.
Pemberontakan itu digagalkan Kremlin setelah kesepakatan tercapai dengan pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, yang merupakan mantan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin. Kremlin sepakat membebaskan Prigozhin dan tentara bayarannya dari tuntutan pidana usai pemberontakan bersenjata itu, dan mengizinkan Prigozhin mengasingkan diri ke Belarusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (14/7/2023):
- Hii... Surat Berisi Potongan Jari Dikirim ke Presiden Prancis!
Potongan ujung jari manusia ditemukan di dalam sebuah surat yang dikirimkan ke alamat istana kepresidenan Prancis dan ditujukan untuk Presiden Emmanuel Macron. Jaksa Prancis menyatakan pihaknya telah membuka penyelidikan atas temuan potongan jari yang mengagetkan itu.
Seperti dilansir AFP, Jumat (14/7/2023), temuan mengerikan itu dilaporkan oleh salah satu staf yang bekerja untuk Macron pada awal pekan ini. Pihak kepolisian Prancis lantas dipanggil ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Temuan ujung jari itu pertama kali dilaporkan oleh majalah lokal Valeurs Actuelles.
- Mesin Roket Luar Angkasa Jepang Meledak Saat Uji Coba
Sebuah mesin roket luar angkasa Jepang meledak saat uji coba digelar pada Jumat (14/7) waktu setempat. Dalam insiden yang menjadi pukulan terbaru bagi badan antariksa Jepang, mesin roket buatan Tokyo meledak hanya beberapa detik setelah menyala.
Seperti dilansir AFP, Jumat (14/7/2023), seorang pejabat Kementerian Sains dan Teknologi Jepang Naoya Takegami menuturkan bahwa mesin roket bernama Epsilon S itu meledak 'kira-kira 50 detik setelah menyala'. Epsilon S merupakan versi perbaikan dari roket Epsilon yang gagal diluncurkan pada Oktober tahun lalu.
Rekaman video yang ditayangkan televisi nasional NHK menunjukkan lokasi uji coba di prefektur Akita dilalap api dan kepulan asap berwarna abu-abu menjulang ke udara, usai mesin roket itu meledak.
- Putin Tegaskan Kelompok Tentara Bayaran Wagner Tidak Ada!
Presiden Rusia Vladimir Putin menjelaskan untuk pertama kalinya apa yang dibahas dalam acara di Kremlin, yang dihadiri oleh 35 komandan Wagner, termasuk bos kelompok tentara bayaran itu, Yevgeny Prigozhin.
Pertemuan itu diadakan pada 29 Juni, hanya beberapa hari setelah kelompok Wagner melancarkan pemberontakan singkat terhadap Moskow pada 24 Juni lalu.
"Di satu sisi, pada pertemuan itu saya memberikan penilaian tentang apa yang telah mereka lakukan di medan perang (di Ukraina), dan di sisi lain, tentang apa yang telah mereka lakukan selama peristiwa 24 Juni," ujar Putin seperti dilansir CNN, Jumat (14/7/2023).
"Ketiga, saya menunjukkan kepada mereka kemungkinan opsi untuk layanan lebih lanjut mereka, termasuk penggunaan pengalaman tempur mereka. Itu saja," tutur Putin.
- Pesan Biden ke Bos Wagner: Awas Diracun!
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berkomentar mengenai kepala Wagner Group, Yevgeny Prigozhin usai upaya pemberontakan yang dilakukannya. Biden mengatakan bahwa bos kelompok tentara bayaran itu bisa berada dalam bahaya setelah melakukan percobaan pemberontakan bulan lalu dan sempat merebut fasilitas militer Rusia.
Biden mengatakan bahwa Prigozhin harus berhati-hati untuk tidak diracuni.
"Jika saya jadi dia, saya akan berhati-hati dengan apa yang saya makan," kata Biden pada konferensi pers di Helsinki, Finlandia setelah perjalanan ke tiga negara Eropa. "Saya akan mengawasi menu saya," imbuhnya seperti dilansir media Bloomberg dan Al Arabiya, Jumat (14/7/2023).
Hal itu mengacu pada contoh sejumlah kasus dari dinas keamanan Rusia yang menggunakan gas saraf dan polonium untuk meracuni dan membunuh musuh-musuh politik Presiden Vladimir Putin.
Baca juga: Pesan Biden ke Bos Wagner: Awas Diracun! |
- Misteri 3 Jenderal Top Rusia Usai Pemberontakan Wagner
Misteri masih menyelimuti jenderal-jenderal top militer Rusia sekitar lebih dari dua pekan setelah tentara bayaran Wagner melakukan pemberontakan singkat. Masih ada ketidakpastian signifikan seputar tentara bayaran Wagner itu dan para petinggi militer Moskow.
Seperti dilansir AFP, Jumat (14/7/2023), beberapa jenderal top Rusia memicu rumor dan kontroversi sejak pemberontakan bersenjata Wagner yang berlangsung singkat pada akhir Juni lalu itu terjadi. Dalam pemberontakan itu, tentara bayaran Wagner sempat berniat menyerbu Moskow sebelum aksi itu diurungkan.
Pemberontakan itu digagalkan Kremlin setelah kesepakatan tercapai dengan pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, yang merupakan mantan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin. Kremlin sepakat membebaskan Prigozhin dan tentara bayarannya dari tuntutan pidana usai pemberontakan bersenjata itu, dan mengizinkan Prigozhin mengasingkan diri ke Belarusia.
Hal itu menjadi imbalan atas langkah Prigozhin membatalkan pemberontakan dan menarik mundur tentara bayaran Wagner ke markas mereka.