Komentari Kerusuhan di Prancis, Erdogan Salahkan Rasisme Institusional

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 04 Jul 2023 11:33 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (dok. AP/Francisco Seco)
Ankara -

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengomentari kerusuhan yang meluas di Prancis, buntut kematian remaja 17 tahun yang ditembak oleh polisi. Erdogan menyalahkan 'rasisme institusional' dan masa lalu kolonial Prancis sebagai penyebab semakin meluasnya kerusuhan.

Seperti dilansir AFP, Selasa (4/7/2023), pemerintah Prancis berupaya meredakan kerusuhan dan penjarahan yang meluas di ibu kota Paris dan wilayah-wilayah lainnya, sejak remaja bernama Nahel M (17) ditembak mati oleh seorang polisi yang mencegatnya di jalanan pada Selasa (27/6) pekan lalu.

Nahel merupakan warga negara Prancis keturunan Aljazair.

Erdogan diketahui menggambarkan dirinya sebagai pembela umat Islam sedunia, sejak memimpin partainya yang berakar Islam berkuasa di Turki selama dua dekade terakhir.

Dalam komentarnya pada Senin (3/7) waktu setempat, Erdogan menyebut penyebab meluasnya kerusuhan di Prancis adalah 'Islamofobia' yang dia kaitkan dengan masa lalu kolonial negara itu.

"Di negara-negara yang terkenal dengan masa kolonialnya, rasisme budaya telah berubah menjadi rasisme institusional," sebut Erdogan dalam pernyataan yang disiarkan televisi Turki, setelah memimpin rapat kabinet mingguan.

"Akar dari peristiwa yang dimulai di Prancis adalah arsitektur sosial yang dibangun oleh mentalitas ini. Sebagian besar imigran yang terkutuk untuk tinggal di lingkungan ghetto, yang ditindas secara sistematis, adalah Muslim," ucapnya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.




(nvc/jbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork