Lebih dari 2.000 jemaah haji yang ada di Arab Saudi dilaporkan menderita stres akibat cuaca panas ekstrem atau heat stress. Suhu udara di Saudi dilaporkan sempat mencapai 48 derajat Celsius.
Seperti dilansir AFP, Jumat (30/6/2023), tercatat lebih dari 1,8 juta jemaah menjalankan ritual ibadah haji tahun ini, dengan kebanyakan kegiatan dilakukan di luar ruangan saat musim panas gurun Saudi mencapai puncaknya. Terdapat banyak warga lanjut usia (lansia) di antara jemaah haji itu usai batas usia maksimum era COVID-19 dihapuskan.
Otoritas Saudi mengatakan bahwa sekitar 1.700 kasus heat stress tercatat dalam sehari atau sepanjang Kamis (29/6) waktu setempat. Situasi itu terjadi saat sejumlah besar jemaah haji sedang berada di tempat-tempat suci, sehari setelah ritual utama selesai dilakukan.
Angka itu menambahkan 287 kasus heat stress yang dilaporkan sebelumnya.
"Jumlah kasus stres akibat panas sejak awal hari ini telah mencapai 1.721 orang," tutur Kementerian Kesehatan Saudi, yang mengimbau masyarakat untuk menghindari sengatan sinar matahari dan meminum banyak air.
Para pejabat Saudi tidak memberikan jumlah jemaah yang meninggal dunia selama menjalankan ibadah haji tahun ini. Namun menurut data yang diumumkan beberapa negara, sedikitnya 230 jemaah, kebanyakan dari Indonesia, meninggal selama menunaikan ibadah haji.
Penyebab meninggalnya jemaah-jemaah haji itu tidak dijelaskan secara detail.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Momen Petugas PPIH Arab Saudi Bantu Jemaah Haji di Mina
(nvc/lir)