Macron Panggil Menteri
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pertemuan dadakan atau crisis meeting dengan beberapa menterinya setelah malam kerusuhan buntut polisi menembak mati remaja. Macron mengatakan bentrokan, pembakaran mobil dan penyerangan terhadap kantor polisi dengan kembang api "tidak dapat dibenarkan".
"Beberapa jam terakhir telah ditandai dengan adegan kekerasan terhadap kantor polisi, tetapi juga sekolah dan balai kota melawan institusi dan Republik," kata Macron pada pertemuan para menteri di Kementerian Dalam Negeri, dilansir AFP, Kamis (29/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui Pasukan Keamanan Prancis telah menangkap 150 orang pada malam kedua kekerasan buntut remaja yang ditembak mati oleh polisi. Menteri dalam negeri Prancis menyebut kerusuhan itu tidak dapat ditoleransi.
"Malam kekerasan yang tidak dapat ditoleransi terhadap simbol-simbol republik, balai kota, sekolah, dan kantor polisi dibakar atau diserang," kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin di Twitter seperti dilansir AFP, Kamis (29/6/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan Gerald Darmanin saat dia mengumumkan soal penangkapan terkait kerusuhan tersebut. Dia juga menyatakan dukungannya kepada kepolisian setempat.
"Malu kepada mereka yang tidak menyerukan ketenangan," ujar dia.
Macron Ingatkan Rasa Hormat
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pertemuan dadakan atau crisis meeting dengan beberapa menterinya setelah malam kerusuhan buntut polisi menembak mati remaja. Macron mendesak adanya ketenangan setelah 150 orang ditangkap dan gedung-gedung publik diserang dalam protes atas pembunuhan seorang remaja oleh polisi yang telah membuat marah warga Prancis.
Dilansir AFP, Kamis (19/6/20230) seorang remaja, Nahel M. (17) ditembak di dada dari jarak dekat di Nanterre, pinggiran Paris pada hari Selasa. Insiden itu memicu perdebatan di Prancis tentang taktik polisi.
Mobil dan tempat sampah dibakar di beberapa bagian Paris dan seluruh negeri dalam semalam. Massa pengunjuk rasa meluncurkan kembang api ke arah polisi anti huru hara, yang menembakkan proyektil flashball. Sebuah trem dibakar di pinggiran kota Paris.
"Kami muak diperlakukan seperti ini. Ini untuk Nahel, kami Nahel," kata dua pemuda yang menyebut diri mereka "Avengers" saat mereka mendorong tong sampah dari perkebunan terdekat ke barikade yang terbakar di ibu kota.
Macron menyebut bentrokan semalam "tidak dapat dibenarkan". Macron mengatakan pada pertemuan krisis para menteri bahwa jam-jam mendatang dan pawai sore untuk mengenang Nahel di Nanterre harus ditandai dengan "kontemplasi dan rasa hormat".
"Beberapa jam terakhir ditandai dengan adegan kekerasan terhadap kantor polisi, tetapi juga sekolah dan balai kota... melawan institusi dan Republik," kata Macron.
Kerusuhan itu sangat meresahkan Macron yang telah berusaha melewati setengah tahun protes yang kadang-kadang disertai kekerasan atas reformasi pensiunnya yang kontroversial.
Remaja itu terbunuh saat dia menjauh dari polisi yang mencoba menghentikannya karena pelanggaran lalu lintas.
(yld/yld)