Kementerian Kesehatan Arab Saudi merilis peringatan agar para jemaah haji mewaspadai kelelahan akibat cuaca panas ekstrem saat menjalankan ritual ibadah haji tahun ini. Saudi sedang dilanda suhu panas yang meningkat ketika sekitar dua juta jemaah haji dari seluruh dunia berkumpul di negaranya.
Seperti dilaporkan Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir Alarabiya News, Selasa (27/6/2023), Kementerian Kesehatan Saudi mengimbau para jemaah haji untuk mengambil langkah-langkah tertentu dalam mengantisipasi cuaca panas ekstrem yang sedang menyelimuti kota-kota suci di negara tersebut.
Dalam pernyataannya, Kementerian Kesehatan Saudi menekankan bahwa menggunakan payung, meminum banyak cairan, menghindari aktivitas fisik, dan mematuhi pedoman kesehatan bisa melindungi para jemaah haji dari heatstroke atau stres akibat cuaca panas ekstrem (heat stress).
Kelelahan akibat cuaca panas (heat exhaustion) merupakan penyakit yang berhubungan dengan panas yang bisa terjadi setelah seseorang terpapar suhu tinggi dan seringkali disertai dengan dehidrasi.
Gejala penyakit ini bervariasi dan bisa berupa kebingungan, pusing, banyak berkeringat, detak jantung cepat, pingsan, letih, sakit kepala, kram otot atau perut, mual, muntah, diare dan kulit memucat.
Tanpa adanya intervensi, kelelahan akibat cuaca panas bisa memicu heatstroke, yang dapat merusak otak dan organ vital lainnya, dan bahkan menyebabkan kematian.
Laporan SPA pada Senin (26/6) waktu setempat menyebut sekitar 217 tempat tidur rumah sakit telah dialokasikan secara khusus untuk kasus heatstroke di kalangan para jemaah haji.
Lihat Video 'Suasana Terkini di Arafah Jelang Wukuf':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)