Pakta keamanan yang ditandatangani dengan Papua Nugini akan memberikan akses tanpa hambatan bagi militer Amerika Serikat (AS) terhadap pangkalan-pangkalan militer di negara tersebut. Apa saja yang bisa dilakukan oleh militer AS?
Seperti dilansir AFP, Jumat (16/6/2023), teks penuh dari kesepakatan yang diteken kedua negara pada Mei lalu, mengungkapkan hal-hal yang bisa dilakukan oleh militer Washington di beberapa pangkalan militer Papua Nugini.
Menurut teks pakta keamanan itu, militer AS akan bisa mengerahkan pasukan dan kapal-kapal militer miliknya ke sedikitnya enam pelabuhan dan bandara utama di Papua Nugini, termasuk Pangkalan Angkatan Laut Lombrum yang ada di Pulau Manus dan fasilitas-fasilitas lainnya di ibu kota Port Moresby.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (16/6/2023):
- Politisi Malaysia Dikecam Usai Kritik Seragam Perawat 'Terlalu Ketat'
Seorang anggota parlemen Malaysia dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) dihujani kecaman setelah mengkritik seragam perawat yang disebutnya terlalu ketat dan tidak memenuhi kaidah syariah. Sejumlah organisasi, termasuk serikat perawat Malaysia, menegaskan seragam perawat sudah sesuai dengan panduan pemerintah.
Seperti dilansir The Star, Jumat (16/6/2023), kritikan untuk seragam perawat itu disampaikan oleh Wan Razali Wan Nor yang merupakan politisi PAS dan anggota parlemen untuk wilayah Kuantan, saat memperdebatkan Buku Putih Reformasi Kesehatan Masyarakat di Dewan Rakyat pada Kamis (15/6) waktu setempat.
Dalam sesi parlemen itu, Razali mengatakan bahwa pemerintah Malaysia seharusnya mempertimbangkan untuk mengganti seragam bagi para perawat karena terlalu ketat dan tidak sesuai dengan kaidah syariah.
- Pramugari Ryanair Sebut Tel Aviv Itu Palestina, Penumpang Marah!
Para penumpang pesawat maskapai penerbangan murah asal Irlandia, Ryanair, marah ketika seorang pramugarinya menyebut Tel Aviv sebagai "Palestina" dalam penerbangan mereka dari Bologna, Italia ke Tel Aviv, Israel.
Dilansir media Ynet News, Jumat (16/6/2023), selama penerbangan pada 10 Juni lalu tersebut, para penumpang diberi tahu berulang kali dalam bahasa Inggris dan Italia bahwa penerbangan mereka menuju "Palestina", dan sesaat sebelum mendarat, pramugari mengumumkan bahwa pesawat mulai mendekati "Palestina".
Beberapa warga Israel dalam penerbangan tersebut marah dan kemudian mengkonfrontir pramugari tersebut, memintanya untuk mengklarifikasi dan meminta maaf. "Kami tidak [membeli tiket] di maskapai penerbangan untuk berurusan dengan opini anti-Zionis dari staf penerbangan," ujar seorang penumpang.
"Yang kami inginkan hanyalah [pengumuman] bahwa Tel Aviv ada di Israel," imbuhnya.
- PBB Ungkap Situasi Serius di PLTN Ukraina yang Diduduki Rusia!
Kepala badan nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rafael Grossi, menyebut situasi 'serius' namun stabil terpantau di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki pasukan Rusia di Ukraina. Grossi mengunjungi langsung PLTN itu saat pasukan Kiev melancarkan serangan balasan terhadap Moskow.
(ita/ita)