Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengumumkan bahwa pemerintahannya akan memblokir pembangunan Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia yang baru di dekat gedung parlemen yang ada di ibu kota Canberra. Alasannya, Kedubes baru Rusia itu menjadi ancaman bagi keamanan nasional Australia.
Seperti dilansir AFP, Kamis (15/6/2023), Rusia saat ini memegang hak sewa untuk sebidang tanah di dekat Gedung Parlemen Australia di Canberra, di mana direncanakan untuk membangun gedung kedutaan yang baru.
Albanese mengatakan bahwa setelah menerima saran dari badan-badan intelijen, undang-undang (UU) baru akan diberlakukan untuk memblokir pembangunan dengan alasan demi keamanan nasional.
"Pemerintah telah menerima nasihat keamanan yang sangat jelas mengenai risiko yang ditimbulkan oleh kehadiran baru Rusia yang begitu dekat dengan Gedung Parlemen," ucap Albanese kepada wartawan setempat.
"Kami bertindak cepat untuk memastikan lokasi sewa tidak menjadi kehadiran diplomatik resmi," tegasnya.
Pemerintah Australia berusaha untuk mengakhiri perjanjian sewa itu, yang ditandatangani sejak tahun 2008 lalu, namun gagal. Karena itu, pemerintahan Albanese mengambil langkah lanjutan dengan memberlakukan UU baru demi memblokir pembangunan di atas tanah tersebut.
UU baru yang telah mendapatkan dukungan bipartisan itu tidak akan menghentikan Rusia untuk memiliki jejak diplomatik di Australia, melainkan hanya akan menghalangi Moskow untuk membangun gedung kedutaan dengan lokasi yang sangat dekat dengan gedung parlemen.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga '10 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Bus di Australia':
(nvc/idh)