Sebuah paket mencurigakan telah menyebabkan pembatalan sidang untuk pria yang dituduh membunuh mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe. Namun, ternyata paket mencurigakan tersebut hanya berisi petisi, dan tidak ada bahan peledak.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (13/6/2023), Tetsuya Yamagami dijadwalkan tampil untuk pertama kalinya di hadapan pengadilan di Nara, Jepang barat pada Senin (12/6) atas tuduhan menembak Abe pada Juli tahun lalu.
Namun, sesi tersebut "dibatalkan seiring para staf dievakuasi dari gedung setelah barang mencurigakan dikirim ke pengadilan", kata seorang juru bicara pengadilan kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi dipanggil setelah benda itu memicu detektor logam berbunyi, kata polisi setempat.
Benda mencurigakan itu kemudian dipindahkan ke area terbuka, untuk kemudian diperiksa oleh para para spesialis bom dengan alat pelindung.
"Tapi tidak ada bahan peledak atau zat berbahaya yang ditemukan," kata seorang juru bicara polisi kepada AFP, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Media publik NHK melaporkan bahwa paket tersebut lembar petisi Change.org yang meminta hukuman ringan untuk Yamagami.
Petisi tersebut telah mengumpulkan 13.000 tanda tangan sejak tahun lalu, dan penyelenggaranya mengaku kepada NHK bahwa mereka telah mengirimkan dokumen tersebut ke pengadilan.
"Saya mengirim tanda tangan tersebut dengan harapan dapat dilihat oleh sebanyak mungkin pihak yang berkepentingan," kata NHK mengutip orang tersebut, tanpa menyebutkan identitasnya.
"Karena tebal dan hujan, saya memasukkannya ke dalam kotak kardus... Tidak pernah ada niat untuk menghalangi pengadilan," imbuhnya.
Lihat juga Video 'Tetsuya Yamagami Tersangka Pembunuh Shinzo Abe Diserahkan ke Jaksa':