Rusia kembali menghujani Ibu Kota Ukraina, Kyiv, dengan rentetan rudal. Sirene peringatan pun berbunyi di siang bolong, membuat warga panik berlarian mencari perlindungan.
Dilansir AFP, Senin (29/5/2023), serangkaian ledakan terdengar di Kyiv hari ini waktu setempat. Untuk kedua kalinya dalam 24 jam, Kyiv pun menjadi target gempuran militer Rusia.
Wartawan AFP mendengar sedikitnya 10 ledakan dari sekitar pukul 11.10 waktu setempat (08.10 GMT) di Kyiv. Dimulai hanya beberapa menit setelah peringatan serangan udara dibunyikan.
Pihak berwenang mengatakan pertahanan udara Ukraina telah menjatuhkan setiap rudal Rusia yang diluncurkan ke wilayah Kyiv.
"Sebanyak 11 rudal ditembakkan: 'Iskander-M' dan 'Iskander-K' dari arah utara," kata Kepala Angkatan Bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny.
"Semua target dihancurkan oleh pertahanan udara," tambahnya.
Kepala Administrasi Kota Kyiv Sergiy Popko mengatakan bahwa Rusia menyerang di pagi hari saat sebagian besar penduduk sedang bekerja dan berada di jalanan.
"Rusia dengan jelas menunjukkan bahwa mereka bertujuan untuk menghancurkan penduduk sipil," katanya di Telegram.
"Puing-puing tercatat berjatuhan di berbagai bagian kota," kata Popko, seraya menambahkan bahwa informasi tentang korban saat ini sedang diklarifikasi.
Warga Panik Berlarian
Warga pun berlarian untuk berlindung di sebuah stasiun metro di Kyiv pusat ketika ledakan keras terdengar. Banyak warga yang sudah terbiasa mengabaikan sirene serangan udara, tetapi rentetan rudal hari ini memicu reaksi panik.
Di peron stasiun metro Khreshchatyk, orang-orang berdiri dan duduk di tangga memeriksa ponsel mereka.
"Saya melihat 6,7 atau 8 -- sejumlah ledakan di langit. Itu sebabnya saya datang ke sini bersama rekan kerja saya," kata Maksym, seorang tukang ledeng, yang duduk di tangga.
"Aku menunggu serangan udara berakhir," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(mae/rfs)