Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) China Sun Weidong memanggil Duta Besar (Dubes) Jepang untuk menyampaikan protes terkait 'kehebohan seputar isu-isu terkait China' dalam KTT G7 yang digelar di Hiroshima, Jepang pada akhir pekan.
Seperti dilansir Reuters, Senin (22/5/2023), para pemimpin dari tujuh negara anggota G7, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, menghadiri KTT yang digelar di Hiroshima selama tiga hari.
Dalam pernyataannya, Sun menyebut Jepang berkolaborasi dengan negara-negara lainnya di KTT G7 'dalam aktivitas dan deklarasi bersama ... untuk mencoreng dan menyerang China, secara nyata mencampuri urusan dalam negeri China, melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan semangat empat dokumen politik antara China dan Jepang', yang merujuk pada Pernyataan Gabungan China-Jepang tahun 1972.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Sun bahwa tindakan Jepang itu merugikan kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunan China. Dia juga menegaskan bahwa Beijing 'sangat tidak puas dan dengan tegas menentang' mereka.
"Jepang seharusnya memperbaiki pemahaman atas China, memahami otonomi strategis, mematuhi prinsip-prinsip empat dokumen politik antara China dan Jepang, dan benar-benar mendorong perkembangan hubungan bilateral yang stabil dengan sikap yang konstruktif," cetus Sun dalam pernyataannya.
China, pada Sabtu (20/5) waktu setempat, menyampaikan 'ketidakpuasan yang kuat' terhadap komunike yang dirilis oleh para pemimpin G7 yang membidik Beijing dalam isu-isu seperti Laut China Selatan, hak asasi manusia (HAM) dan tuduhan campur tangan dalam demokrasi mereka.
Blok G7 merilis pernyataan yang menyerukan Beijing 'untuk tidak melakukan kegiatan campur tangan' dan menyampaikan keprihatinan soal dugaan pelanggaran HAM di China, khususnya di wilayah Tibet dan Xinjiang.
Simak Video 'Jokowi Kembali Bicara Pemimpin Harus Berani, Kali Ini di KTT G7':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.