Moskow dan Beijing mengecam KTT G7 di Hiroshima saat para pemimpin negara demokrasi besar menjanjikan langkah-langkah baru yang menargetkan Rusia. Mereka juga berbicara satu suara tentang kekhawatiran mereka yang semakin besar terhadap China.
Dilansir CNN, Minggu (21/5/2023), Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengecam G7 karena menuruti 'kehebatan mereka sendiri'. Lavrov menilai hal itu bertujuan untuk 'menghalangi' Rusia dan China.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menuduh para pemimpin G7 'menghalangi perdamaian internasional'. Kemlu China juga mengatakan kelompok itu perlu 'merenungkan perilakunya dan mengubah arah'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui pada pertemuan G7 di Jepang membahas terkait serangan brutal Rusia terhadap Ukraina dan bagaimana menangani Beijing.
Namun negara G7 membuat artikulasi tentang posisi bersama di China saat ini, menekankan perlunya bekerja sama dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, tetapi juga melawan 'praktik jahat' dan 'pemaksaan' dalam komunike bersama pada Sabtu kemarin.
Para pemimpin juga menjanjikan langkah-langkah baru untuk menghambat kemampuan Rusia untuk membiayai dan mengobarkan perangnya, serta bersumpah dalam pernyataan khusus untuk meningkatkan koordinasi keamanan ekonomi mereka. Ini merupakan sebuah peringatan terselubung dari para anggota terhadap apa yang mereka lihat sebagai persenjataan perdagangan dari China, dan juga Rusia.
Perjanjian G7 mengikuti sikap keras China terhadap China di beberapa ibu kota Eropa, meskipun ada perbedaan pandangan tentang bagaimana menangani hubungan dengan mitra ekonomi utama, yang dianggap oleh AS sebagai 'tantangan jangka panjang paling serius bagi tatanan internasional'.
Simak Video: KTT G7, Jokowi Minta Diskriminasi Terhadap Negara Berkembang Dihentikan