Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menepis desas-desus tentang rencana untuk menggulingkan pemerintahannya. Dia menyatakan keyakinannya bahwa pemerintahan persatuannya akan tetap utuh sampai pemilihan umum berikutnya.
"Saya sangat yakin bahwa pemerintah persatuan akan tetap bertahan hingga pemilihan umum berikutnya," kata Anwar seperti dikutip media lokal, Free Malaysia Today (FMT) setelah sebuah acara di Kuala Lumpur, Malaysia pada Jumat (5/5).
Anwar ditanya oleh wartawan tentang rumor baru-baru ini yang mengklaim bahwa ada cukup dukungan dari para anggota parlemen yang mendukung Pemimpin Oposisi Hamzah Zainudin sebagai perdana menteri berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Bernama dan The Star, Sabtu (6/5/2023), mengenai hal tersebut, Anwar juga menekankan bahwa calon penantangnya harus mengajukan mosi tidak percaya di parlemen jika mereka memiliki jumlah dukungan yang cukup untuk melakukannya.
Media lokal sebelumnya melaporkan maraknya spekulasi rencana untuk menggulingkan pemerintah Anwar.
Portal berita The Vibes pada 24 April menuduh ada rencana untuk mencopot Anwar dari posisinya melalui pemilihan sela di antara anggota parlemen Barisan Nasional (BN) yang tidak mendukungnya.
Menurut laporan itu, beberapa anggota parlemen BN dirayu dan dibujuk untuk mundur dari partainya dan mengorbankan kursinya. Para anggota parlemen tersebut kemudian dilaporkan akan mencalonkan diri kembali di bawah bendera oposisi Perikatan Nasional (PN).
Sebelumnya pada hari Senin lalu, Anwar mengatakan bahwa partai-partai dalam pemerintahan persatuannya cukup kuat untuk bertahan melawan setiap rencana untuk menggulingkan pemerintah.
Simak juga 'Menkes Ungkap Pemicu Harga Obat RI 50% Lebih Mahal dari Malaysia':
"Sejauh yang kami lihat, posisi (pemerintah) cukup kuat," kata Anwar seperti dikutip Bernama.
Pada hari Rabu lalu, penguasa Johor Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar menyatakan keprihatinan atas "laporan gencarnya mengenai stabilitas pemerintah (Malaysia) saat ini".
"Rakyat menaruh harapan besar pada Pemilihan Umum baru-baru ini dan memilih 222 perwakilan untuk mengembalikan stabilitas politik negara.
"Namun hingga hari ini, 222 anggota parlemen tidak dapat sepakat dengan upaya yang dilakukan untuk menggagalkan stabilitas yang sedang dibangun dengan hati-hati," kata Sultan Ibrahim dalam postingan di Facebook.
Anwar dilantik sebagai perdana menteri pada 24 November tahun lalu setelah Pemilihan Umum ke-15 gagal menghasilkan pemenang yang jelas.
Dia memimpin pemerintah persatuan yang terdiri dari koalisinya Pakatan Harapan dan koalisi BN yang berkuasa sebelumnya, di antara partai-partai lainnya. Partai dan koalisi lain yang saat ini mendukung pemerintah persatuan termasuk Gabungan Parti Sarawak, Gabungan Rakyat Sabah, dan Parti Warisan.