.webp)
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meyakini dirinya akan bisa mengakhiri perang di Ukraina dalam waktu sehari, jika terpilih kembali menjadi Presiden AS. Trump mengkritik pemerintahan Presiden Joe Biden yang disebutnya tidak kompeten karena membiarkan Rusia menginvasi Ukraina.
Seperti dilansir media Inggris, The Independent, Kamis (4/5/2023), komentar terbaru trump itu disampaikan Trump dalam wawancara dengan media Inggris, GB News. Wawancara terhadap Trump itu dilakukan oleh Nigel Farage, politisi Inggris pemimpin Partai Brexit yang kini menjadi presenter untuk saluran televisi GB News.
Dalam wawancara itu, Trump mengklaim dirinya berhubungan baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengkritik cara Biden dalam menangani perang berkelanjutan di Ukraina, yang dipicu oleh invasi Moskow setahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika saya menjadi Presiden, saya (akan) mengakhiri perang itu dalam satu hari. Itu akan memakan waktu 24 jam. Saya akan menyelesaikannya. Itu akan mudah," klaim Trump dalam wawancara tersebut.
"Kesepakatan itu akan mudah. Banyak yang berhubungan dengan uang. Perang itu harus dihentikan. Itu adalah bencana," sebut Trump.
Trump mencalonkan diri kembali sebagai kandidat calon presiden (capres) untuk Partai Republik dalam pilpres AS tahun 2024, meskipun dirinya tengah menghadapi banyak gugatan hukum dan penyelidikan pidana, termasuk yang terkait dengan uang tutup mulut untuk bintang porno Stormy Daniels.
Mantan Presiden AS itu juga tengah menghadapi gugatan hukum terkait tuduhan memperkosa seorang mantan kolumnis terkemuka di AS. Trump membantah semua tuduhan pelanggaran hukum yang dilontarkan terhadapnya.
Saat ditanya lebih lanjut oleh Farage soal apakah dirinya merasa akan memenangkan pilpres mendatang, Trump memberikan jawaban sederhana yang tergolong tidak biasa dengan menyebut dirinya memiliki 'peluang yang sangat bagus'.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dia kemudian mengkritik Biden yang disebutnya telah membiarkan Rusia menginvasi Ukraina. Trump menyebut pemerintahan Biden tidak kompeten untuk mencegah terjadinya invasi militer itu.
"Putin tidak akan pernah masuk ke Ukraina jika bukan karena ketidakmampuan pemerintahan (Biden) ini, pemerintahan saat ini," ucapnya.
"Putin tidak akan masuk, itu tidak akan pernah dibahas dan saya mengenalnya dengan sangat baik," imbuh Trump.
Wawancara dengan GB News itu dilakukan pada hari kedua kunjungan Trump ke Skotlandia dalam rangka membuka lapangan golf baru.
