Kelompok Jihad Islam mengumumkan gencatan senjata di sekitar Gaza mulai Rabu (3/5) pagi waktu setempat. Gencatan senjata diberlakukan setelah terjadi aksi saling serang antara para gerilyawan Gaza dengan Israel menyusul kematian seorang tahanan Palestina yang mogok makan di penjara Israel.
Seperti dilansir AFP, Rabu (3/5/2023), pengumuman itu disampaikan oleh juru bicara Jihad Islam Tariq Salmi dalam pernyataan terbaru pada Rabu (3/5) waktu setempat.
"Satu putaran konfrontasi telah berakhir, namun gerakan perlawanan berlanjut dan tidak akan berhenti," ujar Salmi dalam pernyataannya.
"Para petempur kami yang berani telah membuktikan loyalitas dan komitmen mereka dalam membela rakyat," tegasnya.
Informasi sejumlah sumber dari Jihad Islam dan Hamas, yang menguasai Gaza, saat berbicara kepada AFP menyebut para mediator dari Qatar, Mesir dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melakukan intervensi untuk menengahi konflik terbaru itu.
Tidak disebutkan lebih lanjut di mana mediasi itu digelar, namun disebutkan bahwa mediasi itu berhasil mengembalikan ketenangan di Gaza pada Rabu (3/5) pagi, mulai pukul 04.00 waktu setempat, dengan adanya gencatan senjata.
Israel sejauh ini belum memberikan konfirmasi soal kesepakatan gencatan senjata itu. Militer Israel dalam pernyataannya menyebut sirene peringatan terakhir berbunyi di dekat perbatasan Gaza sekitar pukul 05.30 waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video: Detik-detik Serangan Udara Israel Gempur Gaza
(nvc/ita)