Jihad Islam Umumkan Gencatan Senjata di Gaza Usai Serangan Israel

Jihad Islam Umumkan Gencatan Senjata di Gaza Usai Serangan Israel

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 03 Mei 2023 14:14 WIB
RAFAH, GAZA - AUGUST 24: Members of Al-Quds Brigades, the military wing of Islamic Jihad movement ake part in a military parade in the streets of Rafah, Gaza on August 24, 2022. (Photo by Mustafa Hassona/Anadolu Agency via Getty Images)
Ilustrasi -- Brigade Al-Quds yang merupakan sayap militer Jihad Islam di Gaza (dok. Mustafa Hassona/Anadolu Agency/Getty Images)
Gaza City -

Kelompok Jihad Islam mengumumkan gencatan senjata di sekitar Gaza mulai Rabu (3/5) pagi waktu setempat. Gencatan senjata diberlakukan setelah terjadi aksi saling serang antara para gerilyawan Gaza dengan Israel menyusul kematian seorang tahanan Palestina yang mogok makan di penjara Israel.

Seperti dilansir AFP, Rabu (3/5/2023), pengumuman itu disampaikan oleh juru bicara Jihad Islam Tariq Salmi dalam pernyataan terbaru pada Rabu (3/5) waktu setempat.

"Satu putaran konfrontasi telah berakhir, namun gerakan perlawanan berlanjut dan tidak akan berhenti," ujar Salmi dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para petempur kami yang berani telah membuktikan loyalitas dan komitmen mereka dalam membela rakyat," tegasnya.

Informasi sejumlah sumber dari Jihad Islam dan Hamas, yang menguasai Gaza, saat berbicara kepada AFP menyebut para mediator dari Qatar, Mesir dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melakukan intervensi untuk menengahi konflik terbaru itu.

ADVERTISEMENT

Tidak disebutkan lebih lanjut di mana mediasi itu digelar, namun disebutkan bahwa mediasi itu berhasil mengembalikan ketenangan di Gaza pada Rabu (3/5) pagi, mulai pukul 04.00 waktu setempat, dengan adanya gencatan senjata.

Israel sejauh ini belum memberikan konfirmasi soal kesepakatan gencatan senjata itu. Militer Israel dalam pernyataannya menyebut sirene peringatan terakhir berbunyi di dekat perbatasan Gaza sekitar pukul 05.30 waktu setempat.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: Detik-detik Serangan Udara Israel Gempur Gaza

[Gambas:Video 20detik]




Sedangkan sejumlah saksi mata di Gaza menuturkan kepada AFP bahwa beberapa roket ditembakkan ke arah Israel sekitar waktu tersebut.

Aksi saling serang antara gerilyawan Gaza dan Israel itu terjadi setelah kematian Khader Adnan, seorang tahanan Palestina yang meninggal di dalam tahanan Israel. Adnan, menurut sejumlah sumber, merupakan salah satu pemimpin politik Jihad Islam, salah satu kelompok militan berpengaruh di Gaza.

Dia ditemukan tidak sadarkan diri di dalam sel tahanannya pada Selasa (2/5) pagi setelah melakukan aksi mogok makan selama 87 hari berturut-turut, atau nyaris tiga bulan. Setelah dilarikan ke rumah sakit dan menjalani upaya-upaya untuk menyelamatkan nyawanya, Adnan dinyatakan meninggal dunia.

Adnan menjadi tahanan Palestina, yang pertama dalam 30 tahun terakhir, yang meninggal saat melakukan aksi mogok makan di dalam penjara Israel.

Selama sedikitnya 13 kali ditahan oleh Israel, Adnan beberapa kali menggelar aksi mogok makan yang membuat dirinya menjadi sosok pahlawan nasional. Ratusan orang turun ke jalanan di Gaza dan Tepi Barat untuk berkabung atas kematian Adnan, yang disebut oleh para pemimpin Palestina sebagai pembunuhan.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh menuntut agar Israel menyerahkan jenazah Adnan kepada keluarganya. "Kami menekankan -- dan seperti yang telah kami informasikan kepada semua mediator yang melakukan intervensi -- soal perlunya menyerahkan jenazah Khader Adnan kepada keluarganya," cetusnya.

Sejak Selasa (2/5) pagi, menurut Jihad Islam, sekitar 100 roket ditembakkan oleh kelompok-kelompok milisi di Gaza ke arah wilayah Israel.

Membalas rentetan serangan roket itu, militer Israel melancarkan sejumlah serangan udara terhadap sejumlah target di Gaza pada Rabu (3/5) pagi, dengan beberapa di antaranya menargetkan 'lokasi pembuatan senjata, kompleks militer dan terowongan teror bawah tanah' milik Hamas.

Israel selalu menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua roket yang ditembakkan dari wilayah Gaza, terlepas militan mana yang sebenarnya meluncurkannya. Hamas menguasai Gaza sejak menggulingkan loyalis Presiden Palestina Mahmud Abbas tahun 2007 lalu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads