Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan bertemu dengan 18 pemimpin dari negara-negara Pasifik Selatan saat melakukan kunjungan bersejarah ke Papua Nugini pada Mei mendatang. Kunjungan Biden akan menjadi kunjungan pertama dari seorang Presiden AS yang masih aktif menjabat ke Papua Nugini.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (29/4/2023), setelah Perang Dunia II berakhir, Pasifik Selatan dipandang sebagai wilayah diplomatik yang relatif terpencil, namun kini semakin menjadi arena bagi kekuatan-kekuatan dunia untuk bersaing memperebutkan pengaruh komersial, politik dan militer.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Papua Nugini Justin Tkatchenko mengungkapkan bahwa Biden nantinya akan menghadiri pembicaraan bilateral dengan tuan rumah dan 'juga mengadakan pertemuan dengan 18 pemimpin dari Kepulauan Pasifik', tepatnya dari Forum Kepulauan Pasifik.
Forum itu merupakan sebuah blok regional yang sebagian besar beranggotakan negara-negara kecil yang tersebar di Samudra Pasifik yang luas.
Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese dan PM Selandia Baru Chris Hipkins termasuk dalam daftar pemimpin yang hadir.
Biden akan mencetak sejarah sebagai Presiden AS yang mengunjungi Papua Nugini untuk pertama kalinya dalam setidaknya satu abad terakhir. Dia dijadwalkan akan mendarat di Port Moresby pada 22 Mei mendatang.
Kunjungan ke Papua Nugini itu tergolong singkat namun memiliki makna simbolis. Kunjungan itu dilakukan di sela-sela perjalanan Biden menghadiri KTT G7 di Hiroshima, Jepang dan menghadiri KTT Quad di Sydney, Australia.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Trump Ejek Kampanye Joe Biden, Singgung Kehancuran AS
(nvc/idh)